Ekspor Melesat pada Agustus, Ekonomi Tiongkok Masih Akan Tumbuh Kuat

Abdul Azis Said
8 September 2021, 10:31
Tiongkok, ekonomi Tiongkok, ekspor, ekspor Tiongkok, pertumbuhan ekonomi
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi. Ekonom memperkirakan ekspor Tiongkok dalam beberapa bulan ke depan masih akan melanjutkan kenaikan.

Ekspor Tiongkok melesat bulan lalu meski pada saat yang sama Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur negara tersebut anjlok ke zona kontraksi. Kinerja ekspor yang membaik meredakan kekhawatiran bahwa penyebaran Covid-19 varian Delta dapat menghambat pemulihan ekonomi Tiongkok.

Berdasarkan statistik bea dan cukai yang dirilis Selasa (7/9), nilai ekspor Agustus tercatat US$ 294,3 miliar, melonjak 25,6% dari capaian tahun lalu. Capaian tersebut juga lebih tinggi dari pertumbuhan tahunan 19,3% pada Juli. Termasuk melampaui hasil survei Reuters yang memperkirakan ekspor Agustus naik 17,1%.

Advertisement

"Sementara hambatan jangka pendek tetap ada, kendala pasokan di China telah mereda dan kami pikir pemulihan ekonomi global akan terus menopang ekspor China pada akhir tahun ini dan pada 2022," kata Kepala Ekonomi Asia Oxford Economics Louis Kuijs seperti dikutip dari Reuters, Selasa (7/9).

Kenaikan ekspor Tiongkok terjadi secara luas pada seluruh jenis barang. Pembalikan atau rebound, antara lain terjadi pada  barang-barang konsumen seperti elektronik, furnitur dan produk rekreasi. Hal ini mengindikasikan pengecer di negara mitra ekspor utama Tiongkok mulai meningkatkan konsumsi menjelang musim belanja Natal dan akhir tahun.

Ekonom memperkirakan ekspor Tiongkok dalam beberapa bulan ke depan masih akan melanjutkan kenaikan. Hal ini dipengaruhi adanya hambatan pengiriman beberapan bulan lalu yang membuat sejumlah barang baru akan dikirim beberapa bulan mendatang. Beberapa pabrik kabarnya telah menerima pemesanan penuh hingga tahun depan.

"Saya pikir pertumbuhan ekspor Tiongkok yang kuat diperkirakan akan berlanjut hingga akhir tahun ini (sekitar Natal) atau bahkan hingga awal tahun depan," kata Meng Xianglong, pendiri Heji Trade & Credit Research Center yang berbasis di kota pelabuhan Ningbo.

Terminal Meishan di Pelabuhan Ningbo yang merupakan pelabuhan peti kemas terbesar kedua di Tiongkok mengalami kemacetan karena baru dibuka kembali bulan lalu usai ditutup selama dua minggu akibat kasus Covid-19. Kondisi ini memberi tekanan lebih lanjut pada rantai pasokan global yang sudah berjuang dengan kekurangan kapal kontainer dan harga bahan baku yang tinggi.

Tiongkok belum terkalahkan sebagai negara eksportir terbesar di dunia. Mengutip statista.com, nilai ekspor Negeri Panda ini  mencapai US$2.591,12 miliar pada tahun lalu atau hampir dua kali lipat nilai ekspor Amerika Serikat.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement