AS Resmi Larang Impor Minyak Rusia, Harga Minyak Dunia Melonjak

Agustiyanti
9 Maret 2022, 07:00
harga minyak, harga minyak dunia, minyak, perang rusia ukraina, impor minyak rusia
ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque/AWW/djo
Presiden AS Joe Biden mengumumkan larangan impor minyak dan energi lainnya dari Rusia pada Selasa (8/3).

Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengumumkan larangan impor minyak dan energi lainnya dari Rusia sebagai pembalasan atas invasi Moskow ke Ukraina. Langkah ini diakui Biden akan mengerek harga energi di AS yang tengah mengalami lonjakan inflasi dalam setahun terakhir. 

"Kami melarang semua impor energi minyak dan gas Rusia. Itu berarti minyak Rusia tidak lagi dapat diterima di pelabuhan AS dan rakyat Amerika akan memberikan pukulan kuat lainnya kepada mesin perang (Presiden Rusia Vladimir) Putin." kata Biden kepada wartawan di Gedung Putih pada Selasa (8/3), seperti dikutip dari Reuters. 

Kebijakan ini mendorong harga minyak naik. Berdasarkan data Reuters hingga pukul 06.40 WIB, harga minyak Brent pagi naik 1,33% ke level US$ 125,35 per barel, sedangkan harga minyak AS WTI melonjak 5,08% ke level US$ 129,47 per barel. 

Biden telah bekerja dengan sekutu di Eropa, yang jauh lebih bergantung pada minyak Rusia, untuk mengisolasi Putin dan ekonomi Rusia yang padat energi. Inggris mengumumkan sesaat sebelum pernyataan Biden bahwa mereka akan menghentikan impor minyak dan produk minyak Rusia hingga akhir tahun 2022.

Biden mengatakan sanksi yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat dan sekutunya telah menyebabkan kejatuhan pada ekonomi Rusia. Dia mengatakan langkah terbaru telah dilakukan melalui konsultasi erat dengan sekutu dan mitra di seluruh dunia.

 

Biden mengatakan sanksi yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat dan sekutunya telah menyebabkan kejatuhan pada ekonomi Rusia. Dia mengatakan langkah terbaru telah dilakukan melalui konsultasi erat dengan sekutu dan mitra di seluruh dunia.

 

Rusia mengekspor antara 4 dan 5 juta bbls minyak mentah per hari dan sekitar 8.500 miliar kaki kubik gas alam per tahun. Berdasarkan data  Administrasi Informasi Energi, Amerika Serikat mengimpor rata-rata lebih dari 20,4 juta barel minyak mentah dan produk olahan per bulan dari Rusia pada tahun 2021, sekitar 8% dari impor bahan bakar cair AS.

Larangan tersebut diperkirakan akan mendorong harga bensin yang sudah tinggi dan inflasi kian melonjak. Amerika Serikat juga mengimpor sejumlah kecil batu bara dari Rusia.

Biden memperkirakan harga energi akan naik lebih jauh sebagai akibat dari "perang Putin," tetapi berjanji untuk melakukan semua yang dia bisa untuk meminimalkan dampak pada rakyat Amerika. Dia juga memperingatkan perusahaan-perusahaan gas AS agar tidak mengeksploitasi situasi untuk terlibat dalam pencatutan atau penipuan harga.

Senator AS Chris Coons mengatakan, pemerintah berkoordinasi dengan sekutu Eropa dan memastikan telah melakukan pekerjaan dasar untuk memahami bagaimana menerapkan larangan energi Rusia secara efektif.

"Kita akan melihat kenaikan harga gas di sini, di Amerika Serikat. Di Eropa, mereka akan melihat kenaikan harga yang lebih dramatis. Itu adalah biaya untuk membela kebebasan dan berdiri di samping rakyat Ukraina,” kata Coons kepada CNN.

Gedung Putih telah berkoordinasi dengan para pemimpin kongres AS yang mengerjakan undang-undang bipartisan jalur cepat untuk melarang impor Rusia. Namun,  larangan impor Rusia akan membuat RUU semacam itu diperdebatkan.

Anggota parlemen Republik turun ke media sosial untuk menyambut keputusan itu, sambil mengkritik kebijakan energi hijau Biden, dan menyerukan pemerintah untuk mendukung lebih banyak produksi minyak dan gas di dalam negeri.

Perwakilan AS Susan Wild mengatakan orang Amerika perlu menyadari pengorbanan yang lebih besar yang dibutuhkan. "Jelas tidak ada yang mau membayar lebih untuk gas," kata Wild, seorang Demokrat di Komite Urusan Luar Negeri Dewan Perwakilan Rakyat, di MSNBC.

Dalam mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan impor minyak dan produk minyak Rusia pada akhir tahun 2022, Inggris mengatakan akan memberi pasar dan bisnis lebih dari cukup waktu untuk menemukan alternatif impor, yang merupakan 8% dari permintaan.

"Pemerintah juga akan bekerja dengan perusahaan melalui Satuan Tugas Minyak baru untuk mendukung mereka memanfaatkan periode ini dalam menemukan pasokan alternatif," kata Sekretaris Bisnis dan Energi Inggris Kwasi Kwarteng.

Rusia sebelumnya memperingatkan harga minyak dapat melonjak menembus US$ 300 per barel dan mengancam untuk menutup pipa gas utama ke Jerman jika negara-negara Barat menghentikan impor minyak sebagai respons invasi ke Ukraina. 

"Penolakan minyak Rusia akan menyebabkan konsekuensi bencana bagi pasar global," kata Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...