Profil Greysia Polii, Atlet Pencetak Sejarah yang Pensiun Tahun Ini

Agustiyanti
4 Juni 2022, 15:20
 Greysia Polii, atlet, pensiun dari atlet
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Ganda putri Indonesia Greysia Polii (kanan) memutuskan untuk mengakhiri kariernya sbeagai atlet pada tahun ini.

Pebulu tangkis ganda putri nasional, Greysia Polii akan secara resmi pensiun sebagai atlet pada acara perpisahan yang secara khusus digelar sebelum berlangsungnya final Indonesia Masters 2022 di Istora Senayan, Jakarta pada Sabtu (4/6). Greysia akan tampil terakhir kalinya sebagai pebulu tangkis pada pertandingan eksibisi yang secara khusus digelar oleh panitia Indonesia Masters.

"Ide acara ini awalnya datang dari pelatih saya, coach Eng Hian dan kemudian diiyakan oleh PBSI serta sponsor untuk menggelar acara farewell nanti. Saya rasa ini adalah apresiasi dari PBSI dan sponsor bagi atletnya yang berprestasi, tidak ada kata yang bisa saya ucapkan selain bersyukur," kata Greysia dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (3/6). 

Advertisement

Greysia berhasil mencetak sejarah sebagai ganda putri Merah Putih pertama yang menyumbang medali emas Olimpiade bersama pasangannya, Apriyani Rahayu. Ia memutuskan untuk menggantung raket setelah 19 tahun berprofesi sebagai atlet. 

Greysia Polii lahir di Jakarta dari pasangan berdarah Minahasa, Willy Polii dan Evie Pakasi. Ia merupakan anak ketiga dari lima bersaudara.  Ia tinggal di Jakarta hingga ayahnya meninggal dunia saat ia berusia 2 tahun. Greysia kemudian pindah ke Manado, tempat ia menghabiskan masa kecilnya.

Ia tertarik untuk bermain bulu tangkis akibat pengaruh dari kakaknya, dan juga dari mantan atlet bulu tangkis nasional Indonesia Deyana Lomban. Bakat bulu tangkisnya mulai muncul ketika ia berusia enam tahun. Pada 1995, ia dan ibunya pindah ke Jakarta untuk mendapatkan pelatihan dan kesempatan bermain bulu tangkis yang lebih baik.

Greysia memulai karirnya sebagai atlet ganda putri dan campuran. Ia dipasangkan dengan Heni Budiman dan berhasil mencapai tahap semifinal pada turnamen Malaysia Satellite 2003.  Ia juga memenangkan gelar Kejuaraan Nasional Bulu Tangkis bersama Heni. Mereka mengalahkan pasangan dari  Kalimantan Timur, Indarti Isolina dan Angeline de Pauw. 

Peningkatan kemampuan Greysia secara tak terduga terlihat saat mengikuti turnamen Singapura terbuka pada 2009. Ia melaju sampai perempat final dan mengalahkan pemain No. 1 dunia pada saat itu, Wong Pei Tty/Chin Eei Hui. 

Ia pun lolos ke final, tetapi kalah dari pemain Tiongkok yang sebelumnya juga pernah mengalahkan Greysia/Nitya di  All England, yaitu Zhang Yawen/Zhao Tingting.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement