Impor Makin Anjlok, Neraca Perdagangan Mei Surplus US$ 2,09 Miliar
Badan Pusat Statistik mencatat neraca perdagangan pada Mei 2020 surplus mencapai US$ 2,09 miliar. Ini jauh membaik dibandingkan April yang tercatat defisit sebesar US$ 350 juta, maupun periode yang sama tahun lalu yang surplus US$ 207,6 juta.
Adapun secara kumulatif Januari-Mei 2020, neraca perdagangan Indonesia tercatat surplus mencapai US$ 4,31 miliar.
Kendati demikian, Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan surlus neraca dagang terjadi akibat impor yang anjlok cukup dalam mencapai 32,65% dibandingkan bulan sebelumnya menjadi US$ 8,44 miliar. Penurunan bahkan mencapai 42,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sementara ekspor pada Mei 2020 juga turun 13,4% dibanding bulan sebelumnya menjadi US$ 10,53 miliar. Sementara dibandingkan periode yang sama tahun lalu, penurunannya lebih dalam mencapai 28,95%.
"Neraca perdagangan surplus memang menggembirakan, tapi kita perlu waspadai komponen didalamnya di mana ekspor kita turun 28,95% impor turun lebih dakam 42,2%," ujar Suhariyanto dalam konferensi video, Senin (15/6).
(Baca: Pemerintah Gencar Lelang SBN, Utang Luar Negeri RI Tembus Rp 6.065 T)
Suhariyanto menjelaskan, penurunan ekspor terjadi pada komoditas migas maupun nonmigas. Ekspor migas turun 15,64% dibanding April atau 42,64% dibanding periode yang sama tahun lalu menjadi US$ 650 juta. Sementara ekspor nonmigas turun 14,81% dibanding April atau 27,81% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya menjadi US$ 9,88 miliar.