Impor Makin Anjlok, Neraca Perdagangan Oktober Surplus US$ 3,61 Miliar

Agatha Olivia Victoria
16 November 2020, 12:05
neraca perdagangan, surplus neraca perdagangan, pandemi corona, virus corona
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.
Ilustrasi. Neraca perdagangan pada Oktober mencatatkan surplus mencapai US$ 3,67 miliar.

Badan Pusat Statistik mencatat neraca perdagangan pada Oktober 2020 surplus sebesar US$3,61 miliar, lebih tinggi dibandingkan pada bulan sebelumnya sebesar US$ 2,4 miliar maupun periode yang sama tahun lalu US$ 161 juta. Neraca perdagangan telah mencatatkan surplus mencapai US$ 17,07 miliar sepanjang Januari-Oktober 2020, jauh lebih baik dibandingkan periode sama 2019 yang mencatat defisit US$ 1,79 miliar.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Setianto menjelaskan, nilai ekspor pada Oktober 2020 mencapai US$ 14,39 miliar, naik 3,09% dibandingkan bulan sebelumnya tetapi masih turun 3,29% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.  Sementara impor tercatat sebesar US$ 10,78 miliar, turun 6,79% dibandingkan bulan sebelumnya atau anjlok 38,54% dibandingkan Oktober 2019. 

"Neraca dagang pada Oktober surplus US$ 3,61 miliar. Ini cukup besar karena terjadi penurunan yang dalam pada impor," ujar Setianto dalam Konferensi Pers Ekspor Impor melalui video streaming, Senin (16/11).

Setianto menjelaskan,  impor migas pada Oktober 2020 turun 8,03% secara bulanan dan anjlok 38,54% secara tahunan menjadi US$ 1,08 miliar. Sedangkan impor nonmigas tren 6,65% atau 25,36% mencapai US$ 9,2 miliar.

Menurut penggunaan barang, impor konsumsi turun 7,58% secara bulanan atau anjlok 27,88% secara tahnan menjadi US$ 1,03 miliar. Impor barang modal turun 13,33% secara  bulanan atau 24,24% secara tahunan menjadi US$ 1,85 miliar, sedangkan impor bahan  penolong turun 5% secara bulanan atau 27,4% secara tahunan menjadi US$ 7,9 miliar.

"Sedangkan menurut golongan barang hs dua digit, penurunan terutama terjadi pada kelompok barang mesin dan perlengkapan elektrik, industri makanan, kapal perahu, gula dan kembang gula, serta plastik dan barang dari plastik," katanya. 

Penurunan impor terjadi pada barang nonmigas yang berasal dari Tiongkok, Brasil, Taiwan, Kanada, dan Afrika Selatan. Namun, terjadi kenaikan impor pada barang-barang yang berasal dari Singapura, Malaysia, Hungaria, Australia, dan Hong Kong. 

Secara kumulatif Januari-Oktober 2020, total impor turun 19,07% dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi US$ 114,47 miliar. Impor nomigas turun 16,99% menjadi US$ 102,78 miliar.

Di sisi lain, Sutianto menjelaskan kenaikan ekspor secara bulanan terjadi pada komoditas nonmigas mencapai 3,54% dari US$ 13,29 miliar menjadi US$ 13,76 miliar, sedangkan ekspor migas turun 5,94% dari US$ 0,67 miliar menjadi US$ 0,63 miliar. Secara tahunan, ekspor nonmigas masih turun 1,84% dan ekspor migas anjlok 26,89%. 

Halaman:
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...