Banjir Dana Asing Masuk Indonesia Rp 35 T Selama Tiga Bulan Terakhir

Agatha Olivia Victoria
17 Desember 2020, 19:01
aliran modal asing, pasar keuangan, dana asing, banjir dana asing
ARIEF KAMALUDIN | KATADATA
Ilustrasi. Aliran modal asing kembali masuk ke pasar keuangan domestik seiring tekanan global yang mereda.

Bank Indonesia mencatat terjadi aliran modal asing masuk atau nett inflows pada investasi portofolio sebesar US$ 2,54 miliar atau sekitar Rp 35 triliun dalam periode Oktober-15 Desember 2020. Aliran modal asing tersebut masuk seiring menurunnya ketidakpastian pasar keuangan global dan persepsi positif investor terhadap prospek perbaikan perekonomian domestik.

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebutkan peningkatan aliran masuk modal asing itu akan menopang Neraca Pembayaran Indonesia tetap baik sehingga mendukung ketahanan sektor eksternal. "Defisit transaksi berjalan diperkirakan tetap rendah didorong oleh surplus neraca barang yang berlanjut," ujar Perry dalam

Neraca perdagangan November 2020 mencatat surplus sebesar US$ 2,61 miliar, melanjutkan surplus pada bulan sebelumnya sebesar US$ 3,58 miliar. Posisi cadangan devisa Indonesia akhir November 2020 tetap tinggi, yakni US$ 133,6 miliar, setara pembiayaan 9,9 bulan impor atau 9,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.

Perry meyakini defisit transaksi berjalan akan di bawah 1,5% dari Produk Domestik Bruto pada tahun 2020 dan sekitar 1-2% dari PDB pada tahun 2021. "Sehingga ini akan mendukung ketahanan sektor eksternal ekonomi Indonesia," kata dia.

BI mencatat neraca transaksi berjalan pada kuartal ketiga mengalami surplus untuk pertama kalinya dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo. Neraca pembayaran pada periode Juli-September surplus  US$ 2,1 miliar terlihat dalam databoks di bawah ini. 

Selain itu, derasnya aliran modal asing yang masuk mendorong penguatan nilai tukar rupiah. Kurs Garuda menguat 0,63% secara rerata pada 16 Desember 2020.

Meski demikian, mata uang Garuda masih melemah terbatas 0,04% secara point to point dibandingkan dengan level November 2020. Rupiah juga masih mencatatkan depresiasi sebesar 1,72% sejak awal tahun sampai 16 Desember 2020 dibandingkan dengan level akhir 2019.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...