Penerimaan Meningkat, Defisit APBN per April Turun Jadi Rp 138 Triliun

Agatha Olivia Victoria
24 Mei 2021, 17:41
defisit APBN, defisit anggaran, penerimaan negara
Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi. Penerimaan negara pada April 2021 tumbuh 6,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, sedangkan belanja negara melesat 15,9%.

Kementerian Keuangan mencatat, defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara hingga April 2021 mencapai Rp 138,1 triliun atau 0,83% dari produk domestik bruto (PDB). Angka ini turun dibandingkan defisit APBN pada bulan sebelumnya Rp 144,2 triliun seiring penerimaan negara yang mulai terakselerasi. 

"Kami akan coba menjaga defisit anggaran tanpa menganggu tren pemulihan ekonomi nasional," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Rapat Kerja bersama Dewan Perwakilan Rakyat, Senin (24/5).

Dia menjelaskan, pendapatan negara berhasil tumbuh 6,5% dari Rp 549,4 triliun pada April 2020 menjadi Rp 585 triliun pada April 2021. Realisasi tersebut merupakan 33,5% dari target Rp 1.743,6 triliun.

Perbaikan penerimaan negara ditopang oleh pendapatan dari kepabeanan dan cukai yang berhasil tumbuh 36,5% menjadi Rp 78,7 triliun serta penerimaan negara bukan pajak (PNBP) yang naik 14,9% menjadi Rp 131,3 triliun. Kendati demikian, penerimaan pajak masih terkontraksi 0,5% menjadi Rp 374,9 triliun pada bulan lalu, demikian dengan hibah yang negatif 94,2% menjadi Rp 100 miliar. 

Menurut Bendahara Negara, kenaikan penerimaan bea dan cukai disebabkan tingginya pertumbuhan ekspor dan harga komoditas. "Untuk PNBP melonjak juga karena penerimaan komoditas meski dari yang non-komoditas masih dalam shock karena Covid-19 seperti dividen dan lainnya," ujar dia.

Sementara itu, belanja negara melesat  15,9% dari Rp 623,9 triliun menjadi Rp 723 triliun. Angka tersebut setara 26,3% dari target Rp 2.750 triliun.

Secara perinci, belanja negara terdiri dari belanja pemerintah pusat Rp 489,8 triliun dan transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) Rp 233,2 triliun. Belanja negara tumbuh 28,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu didorong pertumbuhan belanja barang dan modal untuk akselerasi pemulihan.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...