RI Turun Kelas Jadi Negara Pendapatan Menengah Bawah, Apa Dampaknya?

Agatha Olivia Victoria
8 Juli 2021, 07:53
negara pendapatan menengah bawah, bank dunia, indonesia turun kelas
ANTARA FOTO/Widodo S Jusuf/rwa.
Ilustrasi. Ekonomi Indonesia pada tahun lalu terkontraksi 2,07%.

Bank Dunia menurunkan status Indonesia ke dalam kelompok negara pendapatan menengah bawah. Hal ini seiring penurunan pendapatan nasional bruto atau gross national income (GNI) pada tahun lalu akibat pandemi Covid-19.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan bahwa penurunan kelas Indonesia pada dasarnya berdampak pada persepsi negara-negara lain terhadap perekonomian Tanah Air. "Namun demikian, diperkirakan tidak akan berdampak signifikan terhadap peringkat Indonesia atau sentimen investor asing," kata Josua kepada Katadata.co.id, Rabu (7/7).

Ia menjelaskan, penurunan kelas Indonesia tak terlepas dari anjloknya perekonomian pada 2020. Kondisi serupa juga terjadi pada beberapa negara berkembang seperti Iran, Mauritius, dan Romania.

Namun, dibanding negara-negara tersebut, menurut dia, pertumbuhan ekonomi Indonesia relatif baik. Dengan demikian, Josua memperkirakan Indonesia akan kembali masuk dalam klasifikasi negara berpendapatan menengah atas saat perekonomian mulai kembali pulih. "Dampak pandemi cenderung temporer," katanya.

Direktur Riset Center Of Reform on Economics Piter Abdullah Redjalam menilai, penurunan status  Indonesia ke dalam negara berpendapatan menengah ke bawah tidak mengagetkan. Pasalnya, Indonesia masuk kelas berpendapatan menengah atas di batas paling bawah. "Memang belum naik tingi sehingga sangat mudah jatuh lagi ke kelas menengah ke bawah," ujar Piter kepada Katadata.co.id, Rabu (7/7).

Menurut dia, pandemi menjadi pemicu koreksi kelas tersebut. Penurunan pertumbuhan ekonomi, sementara jumlah penduduk yang meningkat menyebabkan pendapatan perkapita anjlok lebih dalam.

Kendati demikian, Piter juga memprediksi penurunan kelas tersebut hanyalah sementara. "Ketika perekonomian membaik kita bisa kembali menjadi negara dengan pendapatan kelas menengah ke atas lagi," katanya.

Agar kembali ke level tersebut, ia berpendapat tak cukup mengembalikan Indonesia ke level sebelum pandemi. Maka dari itu, perekonomian domestik harus melesat tumbuh rata-rata di atas 7% per tahun. Untuk mencapai pertumbuhan itu, Piter menyebutkan bahwa diperlukan perubahan struktural yang sangat kuat. "Industri harus benar-benar dibangun dengan sangat baik," ujar dia.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...