Rupiah Melemah Tertekan Anjloknya PMI Manufaktur

Abdul Azis Said
2 Agustus 2021, 10:28
rupiah, rupiah melemah, PMI manufaktur
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/pras.
Ilustrasi. Rupiah pagi ini melemah bersama mayoritas mata uang Asia.

Nilai tukar rupiah dibuka menguat tipis 0,01% ke level Rp 14.461 per dolar AS pada perdagangan di pasar spot hari ini. Namun, rupiah berpotensi melemah tertekan data purchasing manager's index (PMI) manufaktur yang anjlok ke level 40, terendah dalam setahun terakhir.

Mengutip Bloomberg, rupiah bergerak melemah ke level Rp 14.473 per dolar AS hingga pukul 09.30 WIB. Posisi ini lebih rendah dari penutupan pekan lalu di level 14.463 per dolar AS.

Advertisement

Mata uang Asia lainnya kompak melemah. Dolar Hong Kong melemah 0,03%, dolar Taiwan 0,01%, won Korea Selatan 0,26%, peso Filipina 0,05%, rupee India 0,18%, yuan Tiongkok 0,09%, ringgit Malaysia 0,14% dan bath Thailand 0,19%. Sebaliknya, yen Jepang dan dolar Singapura berhasil menguat masing-masing 0,03% dan 0,01%.

Anlis pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, rupiah berpeluang melemah seiring data manfuaktur yang turun ke posisi 40.  Ini artinya kondisi manufaktur di Indonesia mengalami kontraksi atau pelambatan. 

Data inflasi yang menurun dan berpotensi mengalami deflasi juga berpotensi menekan rupiah. Ini karena deflasi pada IHK dapat diartikan sebagai penurunan konsumsi rumah tangga yang selama ini berpotensi melemah.

Di samping itu, menurut Ariston, rupiah juga berpotensi melemah karena menguatnya indeks dolar AS yang ditopang rilis data ekonomi AS pekan lalu. Rupiah diprediksikan bergerak di kisaran Rp 14.440 hingga 14.000 per dolar AS hari ini.

"Ada kemungkinan Nilai tukar rupiah berbalik melemah karena akhir pekan lalu indeks dollar AS ditutup menguat setelah data ekonomi AS menunjukkan hasil yang positif." kata Ariston kepada Katadata.co.id, Senin, (2/8).

Pemerintah AS merilis laporan PDB kuartal kedua tahun ini berhasil tumbuh 6,5% secara tahunan. Meski jauh di bawah ekspektasi para ekonom, kinerja ini masih melanjutkan tren pemulihan yang terjadi pada kuartal pertama dengan pertumbuhan ekonomi 6,3%.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement