BPS Catat Inflasi Agustus 0,03% Disumbang Kenaikan Biaya Sekolah
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi bulanan pada Agustus tercatat 0,03%, lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya 0,08%. Inflasi disumbang oleh kenaikan harga minyak goreng dan biaya sekolah.
"Tingkat inflasi pada Agustus masih sangat terkendali. Inflasi bulanan sebesar 0,03% dan inflasi tahunan 1,59%," ujar Deputi Bidang Statistik dan Distribusi Jasa BPS Setianto dalam Konferensi Pers, Rabu (1/9).
Ia menjelaskan, biaya sekolah menjadi penyumbang inflasi karena bulan lalu merupakan tahun ajaran baru. Kelompok pendidikan mencatatkan inflasi mencapai 1,2% dengan andil 0,07% terhadap inflasi bulan lalu.
"Uang sekolah SMP dan perguruan tinggi masing-masing memberi andil 0,02%. Kemudian uang sekolah SMA memberikan andil 0,01%," katanya.
Ia menjelaskan, inflasi juga disumbang oleh kenaikan harga minyak goreng, tomat, dan rokok filter dengan andil inflasi 0,01%. Sementara harga pangan lainnya, seperti cabai rawit, daging ayam ras, cabai merah, bayam, buncis, kacang panjang turun sehingga memberikan andil deflasi.
"Cabai rawit memberikan andil deflasi terbesar 0,05%, ayam ras 0,04%, sedangkan lainnya memberikan andil masing-masing 0,1%," katanya.
Secara keseluruhan, menurut Setianto, harga pangan memberikan andil deflasi 0,48% terhadap IHK Agustus. Selain harga pangan, penurunan harga juga terjadi pada tarif angkutan udara yang turut memberikan andil deflasi.