Ekspor Melesat, Surplus Neraca Perdagangan Agustus Cetak Rekor

Abdul Azis Said
15 September 2021, 12:02
ekspor, impor, neraca perdagangan
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/wsj.
Ilustrasi. BPS mencatat ekspor pada Agustus 2o21 mencapai US$ 21,42 miliar melesat 20,92% dibandingkan bulan sebelumnya atau 64,1% dibandingkan Agustus 2020.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan pada Agustus 2021 surplus US$ 4,74 miliar, mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah. Surplus ini terutama ditopang oleh kinerja ekspor yang melesat di tengah kenaikan impor. 

" Secara kumulatif Januari-Agustus 2021, neraca perdagangan telah membukukan surplus US$ 19,17 miliar," ujar Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers, Rabu (15/9). 

Ia menjelaskan, ekspor pada Agustus 2o21 mencapai US$ 21,42 miliar melesat 20,92% dibandingkan bulan sebelumnya atau 64,1% dibandingkan Agustus 2020. Sementara impor tercatat US$ 16,68 miliar, naik 10,35% dibandingkan bulan lalu atau 55,26% dibandingkan bulan sebelumnya. 

"Tren kinerja ekspor terus menunjukkan peningkatan sejak tahun lalu," kata Margo.

Margo menjelaskan, ekspor migas naik 7,48% secara bulanan atau melesat 77,93% secara tahunan menjadi US$ 1,07 miliar. Sedangkan ekspor nonmigas naik 21,75% secara bulanan atau 63,43% secara tahunan menjadi US$ 20,36 miliar. 

Kinerja ekspor tak lepas dari tren kenaikan harga sejumlah komoditas yang masih berlanjut pada bulan lalu. Harga batu bara naik 11,04% , minyak kelapa sawit 6,85%, dan kernel oil 4,66%. Kenaikan harga juga terjadi pada alumunium, timah, dan nikel. Sementara itu, penurunan harga terjadi pada tembagas sebesar 0,85%, emas 1,25%, dan minyak mentah Indonesia atau ICP 6,06%.

Harga komoditas yang meningkat mendorong ekspor di sektor tambang melesat 27% secara bulanan atau 162,89% secara tahunan menjadi US$ 3,64 miliar. Ekspor industri pengolahan juga naik 20,67% secara bulanan atau 52,62% secara tahunan menjadi U$ 16,37 miliar. Adapun ekspor pertanian, kehutanan, dan perikanan naik 17,89% secara bulanan atau turun 0,42% secara tahunan menjadi US$ 0,34 miliar.

Berdasarkan golongan barang berdasarkan kode hs dua digit, kenaikan ekspor terutama terjadi pada kelompok lemak dan minyak hewani/nabati US$ 1,54 miliar, bahan bakar mineral US$ 573 juta, serta biji, logam, terak, abu US$ 213 juta. 

Halaman:
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...