Subsidi Bengkak karena Harga Minyak, Kemenkeu Pastikan APBN Masih Aman

Abdul Azis Said
9 Maret 2022, 14:53
harga minyak, kenaikan harga minyak, APBN, belanja subsidi
ARIEF KAMALUDIN | KATADATA
Kementerian Keuangan menyebut kenaikan harga minyak akan mempengaruhi alokasi Dana Bagi Hasil (DBH), serta anggaran pendidikan dan kesehatan.

Kenaikan harga minyak akibat perang Rusia dan Ukraina memberi beban tambahan kepada belanja pemerintah. Meski demikian, Kementerian Keuangan memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih aman.

Plt. Kepala Pusat Kebijakan APBN Kementerian Keuangan Wahyu Utomo mengatakan, peningkatan harga komoditas minyak dan gas (Migas) akan berpengaruh langsung terhadap perhitungan belanja subsidi energi. Di sisi lain, kenaikan harga minyak akan mempengaruhi alokasi Dana Bagi Hasil (DBH), serta anggaran pendidikan dan kesehatan.

Advertisement

"Namun demikian, sejauh ini dampak terhadap APBN dapat dimitigasi dengan baik sehingga defisit tetap terkendali dalam batas aman," kata Wahyu kepada Katadata.co.id, Rabu (9/3).

Dampak kenaikan harga migas ini tidak hanya menimbulkan beban bagi APBN tapi juga memberi 'keuntungan' dari sisi pendapatan negara. Wahyu mengatakan, kenaikan harga komoditas akan berpengaruh terhadap kegiatan ekonomi di sektor pertambangan dan sektor lainnya yang terkait, dengan begitu akan memberi dampak juga kepada setoran pajak yakni Pajak penghasilan (PPh) migas, dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) terutama dari PNBP Sumber Daya Alam (SDA) Migas.

Wahyu mengatakan, pemerintah juga sudah menyiapkan langkah antisipasi dan mitigasi risiko terkait dampak lonjakan harga komoditas migas ini. Ia menekankan, pemerintah akan terus memonitor dinamika perekonomian dan volatilitas harga komoditas. Selain itu, respons kebijakan akan mempertimbangkan stabilitas ekonomi, daya beli masyarakat miskin dan rentan, serta keberlanjutan fiskal dan badan usaha.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement