Harga Minyak Dunia Tembus US$ 130/Barel, Bagaimana Nasib Subsidi?

Image title
9 Maret 2022, 11:50
tambang minyak lepas pantai
KATADATA
tambang minyak lepas pantai

Harga minyak mentah dunia terus melonjak ke level tertinggi dalam beberapa waktu terakhir. Berdasarkan data Bloomberg, Rabu pagi (9/3) harga minyak jenis Brent tembus ke level US$ 130,23 per barel.

Kenaikan minyak mentah dunia tersebut, turut mengerek harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP). Pada Februari 2022, ICP tercatat tembus di angka 95,72 per barel.

Advertisement

Dengan harga ICP tersebut, maka keekonomian Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) pun turut mengalami perubahan. Kondisi ini lantas membuat beban subsidi BBM dan LPG, serta kompensasi BBM di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara alias APBN berpotensi membengkak.

Berdasarkan catatan Kementerian Keuangan, subsidi energi pada Januari 2022 membengkak menjadi Rp 10,2 triliun, level tersebut naik lebih dari empat kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Lonjakan harga minyak bulan lalu juga menyebabkan subsidi energi lebih besar dari realisasi Januari 2021, yang hanya Rp 2,3 triliun. Subsidi tersebut mencakup subsidi untuk BBM dan LPG tabung 3 kilogram (kg).

Kenaikan harga minyak dunia ini kemudian berpotensi membuat kondisi keuangan perusahaan migas pelat merah, yakni Pertamina babak belur. Pasalnya, hingga saat ini Pertamina belum menaikkan harga jual BBM jenis Pertamax, Pertalite dan Premium.

Sementara itu, perusahaan hanya menaikkan harga jual terhadap sejumlah produk seperti Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex. Ketiga produk BBM umum tersebut mengalami kenaikan harga bervariasi berdasarkan masing-masing wilayah, di mana kenaikannya hingga Rp 1.000 per liter.

Pjs. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengatakan pihaknya hingga kini masih memonitor pergerakan harga minyak mentah di pasar internasional. "Terkait harga masih kami review," kata dia kepada Katadata.co.id, Rabu (9/3).

Namun, jika dilihat dari harga minyak dunia saat ini, harga BBM jenis Pertamax, Pertalite dan Premium dinilai sudah tidak sesuai dengan harga keekonomian. Jika dibandingkan produk milik SPBU Shell misalnya, BBM jenis Shell Super (bensin RON 92) atau setara Pertamax harganya sudah terpaut jauh.

Untuk harga Pertamax (RON 92), Pertamina masih menjualnya seharga Rp 9.000 per liter, sementara untuk Shell Super sudah tembus ke harga Rp 12.990 per liter. "Itu bisa dilihat di operator sebelah," kata Irto.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement