PPN Naik Menjadi 11%, Kemenkeu Pastikan Tak Ada Lonjakan Inflasi

Abdul Azis Said
29 Maret 2022, 09:52
PPN, kenaikan tarif PPN, inflasi, tarif PPN
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/rwa.
Ilustrasi. Kenaikan tarif PPN akan mengerek inflasi pada April sebesar 0,3% hingga 0,5%. Ini diluar efek Ramadhan dan Lebaran.

Kementerian Keuangan memastikan kenaikan inflasi pada tahun ini masih akan berada di rentang target pemerintah, yakni tak melebihi 4%. Perkiraan tersebut sudah memperhitungkan sejumlah faktor, termasuk kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 11% yang berlaku mulai 1 April.

"Itu sudah termasuk dampak dari semua harga yang kita pantau per saat ini dan juga termasuk kenaikan PPN dari 10% menjadi 11%," kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Febrio Kacaribu dalam Konferensi Pers APBN KiTA edisi Maret, Senin (28/3).

Dia memastikan berbagai kebijakan yang diambil pemerintah, termasuk menaikkan tarif PPN, sudah direncanakan secara baik bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Dampak dari kebijakan tersebut kepada masyarakat dipastikan masih terjaga. Selain itu, pemerintah juga terus memantau risiko efek limpahan dari kenaikan harga komoditas global kepada inflasi di dalam negeri.

Bank Indonesia sebelumnya juga memperkirakan inflasi pada tahun 2022 ini akan terkendali dalam sasaran 2%-4%. Kondisi ini sejalan dengan masih memadainya sisi penawaran dalam merespons kenaikan sisi permintaan, tetap terkendalinya ekspektasi inflasi, stabilitas nilai tukar Rupiah, serta respons kebijakan yang ditempuh bank sentral bersama pemerintah.

"Sejumlah risiko terhadap inflasi terus diwaspadai, termasuk dampak kenaikan harga komoditas global," kata Gubernur BI Perry Warjiyo saat pengumuman hasil keputusan Rapat Dewan Gubernur BI, Kamis (17/3).

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menyebut kenaikan tarif PPN 1% mulai bulan depan sebetulnya tidak begitu besar. Namun, berpotensi mengerek inflasi mengingat pemberlakuan tarif bersamaan dengan periode musiman Ramadhan dan menjelang lebaran. Ia memproyeksikan, inflasi ramadhan kali ini lebih tinggi dibandingkan dua tahun sebelumnya.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...