BPS Catat Inflasi Tahunan Juni Tembus 4,35%, Tertinggi Sejak Juni 2017
Badan Pusat Statistik melaporkan inflasi pada Juni sebesar 0,61% secara bulanan atau 4,35% secara tahunan. Inflasi disumbang oleh kenaikan harga pangan, seperti cabai merah, cabai rawit, bawang merah, dan telur ayam.
"Inflasi 4,35% ini merupakan yang tertinggi sejak Juni 2017 sebesar 4,35%," ujar Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers BPS, Jumat (1/7).
Margo mencatat, inflasi kalender pada Juni juga meningkat menjadi 3,19%. Inflasi pada Juni terjadi di 85 kota dari total 90 kota yang disurvei BPS, sedangkan lima kota masih mengalami inflasi.
Berdasarkan komponennya, menurut Margo, inflasi terutama disumbang oleh komponen harga yang bergejolah dengan inflasi mencapi 2,51% dan andil o,44%. Sementara komponen harga yang diatur pemerintah mencatatkan inflasi 0,05% dan andil 0,27%, sedangkan inflasi komponen inti sebesar 0,12% dengan andil 0,19%.
Margo menjelaskan, berdasarkan kelompoknya, harga makanan, minuman, dan tembakau mencatatkan inflasi tertinggi 1,77% dengan andil inflasi 0,47%. Inflasi pada kelompok ini terutama disumbangkan oleh kenaikan harga cabai merah, cabai rawit, bawang merah, dan telur ayam.
"Kenaikan harga cabai dan bawang merah terutama disebabkan faktor cuaca, terjadi hujan lebat di berbagai sentra produksi sehingga gagal panen dan suplai terganggu," ujarnya.
Kelompok transportasi juga memberikan andil terbesar kedua sebesar 0,44% dengan kenaikan inflasi 0,3%. Kenaikan inflasi pada kelompok ini disebabkan kenaikan tarif pesawat dengan andil 0,03% akibat kenaikan harga avtur.
"Pemerintah mengizinkan penyesuaian biaya atau fuel surcharge dan lonjakan permintaan masyarakat dengan dilonggarkan syarat perjalanan dengan pesawat," kata dia.