Kemiskinan akan Turun Meski Harga BBM Naik, Ini Penjelasan Sri Mulyani
Kementerian Keuangan memperkirakan angka kemiskinan akan turun 0,3% mendekati 9% pada tahun ini meskipun harga BBM naik. Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan, pemberian bantuan sosial pengalihan subsidi BBM sebesar Rp 24,17 trilun akan membantu menurunkan angka kemiskinan.
Menurut Sri Mulyani, kenaikan harga BBM memang akan mengerek harga barang dan jasa atau inflasi. Pemerintah memperkirakan, inflasi akan meningkat dalam rentang 6,6% hingga 6,8% pada tahun ini. Akibatnya, garis kemiskinan juga akan ikut naik seiring harga-harga barang yang semakin mahal sehingga jumlah orang miskin berpotensi bertambah.
"Untuk menetralisasi, maka dibutuhkan mekanisme untuk menambah Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi kelompok yang rentan atau miskin," kata Sri Mulyani dalam interview dengan Kompas TV, Rabu (7/9).
Sri Mulyani berharap BLT dapat memberikan daya beli tambahan sehingga masyarakat bisa menyerap shock akibat kenaikan harga BBM.
"Hitung-hitungan tentu saja secara akademik, angka kemiskinan bisa naik dari yang tadinya baseline kita 9,3% menjadi 9,6%, tetapi bisa turun lagi bahkan di dekat 9% dengan adanya BLT," kata Sri Mulyani.
Bendahara negara itu mengatakan, pemberian bantuan bersamaan dengan kenaikan harga BBM ini juga pernah dilakukannya saat menjabat sebagai menteri keuangan pada 2006. Bansos saat itu diberikan untuk menurunkan kemiskinan yang naik akibat harga BBM yang dikerek naik. Kebijakan serupa juga pernah diambil saat harga BBM naik pada tahun 2013-2014.