BI Larang Bank Naikkan Bunga Kredit, Ini Alasannya
Bank Indonesia meminta perbankan untuk tidak menaikkan bunga kredit sekalipun suku bunga acuan bank sentral sudah naik. Ini karena likuditas di perbankan masih melimpah di samping perbankan juga masih dapat untung dari yield SBN yang naik.
"BI memang menaikkan suku bunga, harus dong karena inflasinya tinggi. Tapi saya jamin bunga bank Anda tidak akan naik, caranya? Grojogin aja likuiditas. Agak aneh tidak ada teorinya, tapi ya memang di dunia nyata tidak harus pakai teori, harus ada inovasi," kata Perry dalam seminar Infobank, Rabu (25/1).
Perry menyebut, likuditas perbankan saat ini masih longgar. Hal ini tercermin dari alat likuid terhadap dana pihak ketiga (AL/DPK) yang masih tinggi sebesar 31,2%. Ini mengindikasikan bahwa ketersediaan dana bagi perbankan untuk penyaluran kredit atau pembiayaan bagi dunia usaha masih banyak.
Likuiditas saat ini bahkan masih lebih longgar dibandingkan sebelum pandemi yang maksimal hanya 20%-21%.
"Tolong para bankir yang mengalami likuiditas ketat jelaskan ke saya, there is something wrong in your bank," kata Perry.
Menurut Perry, ketersediaan likuditas untuk menyalurkan kredit sebetulnya tidak melulu mengandalkan pendanan baru dari dana pihak ketiga (DPK) seperti deposito hingga tabungan nasabah. Sebaliknya, bank-bank sebetulnya selama ini memupuk likuditas dari kepemilikan atas Surat Berharga Negara (SBN).
"'Tidak mau jualan SBN pak, rugi. Ya susah lah, bilang likuditas ketat terus, padahal BI buka repo. Manajemen portofolionya pakai terobosan dong. Kalau memang ada new lending tapi new funding-nya berkurang, SBN-nya tidak mau dilepas ya di-repo lah, bisa kan," kata Perry.
Oleh karena itu, ia juga mengungkap bank sentral berencana membentuk center counter party untuk repo SBN yang akan meluncur tahun ini.
Perry mengatakan, alasan lain bunga pinjaman tidak perlu buru-buru naik karena bank sebetulnya juga mendapat untung dari kenaikan imbal hasil atau yield SBN.
Bank biasanya akan beramai-ramai menaikkan bunga deposito setelah BI menaikkan suku bunga acuan. Kenaikan bunga deposito akan membuat biaya dana yang juga akan memengaruhi kenaikan bunga kredit. Formula perhitungan bunga kredit juga menghitung biaya dana. Ketika bunga dana naik tetapi pinjaman tidak naik, maka pengaruhnya ada pada margin bank.
Namun, Perry menyebut bankir juga harus melihat dari sisi keuntungan yang diperoleh dari kepemililan surat berharga negara (SBN). "Nah sekarang yield yang 7,6% kemana? Yang di alat likuid SBN yang lain itu di mana? Pak itukan alat investasi, loh ini commercial bank atau investment bank?," kata Perry.
Ia mengapresiasi para bankir karena bunga kredit di bank ternyata tak naik setinggi kenaikan bunga acuan BI. Dalam paparannya pekan lalu, Perry mengatakan, rata-rata bunga kredit bank hanya naik 0,21% selama periode kenaikan 2,25% suku bunga BI dari Agustus 2022-Januari 2023.