Gelar KTT, Biden Ajak Jokowi hingga Putin Cari Solusi Masalah Iklim
Presiden Joe Biden akan mempertemukan puluhan pemimpin dunia bersama dengan eksekutif perusahaan, kepala serikat pekerja, dan Paus Fransiskus dalam pertemuan virtual Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Iklim pada Kamis (22/4) hingga Jumat (23/4). Acara yang berlangsung selama dua hari itu bertujuan untuk menghidupkan kembali perjuangan global dalam melawan perubahan iklim serta memulihkan kredibilitas AS dalam masalah ini.
Seperti dikutip dari Bloomberg, kepala negara dari 40 negara telah setuju untuk menghadiri acara tersebut. KTT Iklim ini akan dimulai pada Kamis (22/4), bertepatan dengan jatuhnya Hari Bumi.
Beberapa Kepala Negara yang diundang adalah Presiden Tiongkok Xi Jinping, Presiden Rusia Vladimir Putin, hingga Perdana Menteri India Narendra Modi. Presiden Joko Widodo juga termasuk menjadi salah satu pemimpin dunia yang diundang.
Sekitar 18 pejabat eksekutif dari pemerintah AS, termasuk Menteri Luar Negeri Antony Blinken dan Menteri Keuangan Janet Yellen juga akan berpartisipasi dalam KTT. Begitu pula dengan para eksekutif dari Citigroup Inc., Bank of America Corp., pembuat kendaraan listrik Proterra Inc., dan perusahaan lainnya.
Adapun, pertemuan itu akan mendorong aksi iklim yang lebih agresif untuk membatasi kenaikan suhu rata-rata hingga 1,5 derajat Celcius (2,7 derajat Fahrenheit). Dalam kesempatan tersebut, Biden akan membuktikan AS berkomitmen untuk melakukan pengurangan emisi gas rumah kaca.
Dalam pertemuan tersebut, Putin dijadwalkan akan memberikan pidato mengenai pendekatan dalam konteks membangun kerja sama mengatasi masalah iklim. "Demi mengatasi konsekuensi negatif dari perubahan iklim global,” demikian pernyataan resmi Kremlin dikutip dari Deutsche Welle, Kamis (22/4).
Seorang pejabat dari pemerintahan Biden mengatakan, mereka berniat untuk menggunakan semua alat yang tersedia untuk menghadapi krisis, termasuk memanfaatkan keuangan mereka. Selain itu, diskusi pada KTT ini akan mencakup peran modal swasta dalam mendorong energi bersih dan membangun ketahanan.
Pada sesi Kamis, diskusi juga mencakup solusi untuk mengatasi perubahan iklim, seperti mengurangi deforestasi, mempromosikan praktik pertanian berkelanjutan, dan melestarikan lahan basah. Sementara, KTT hari Jumat akan fokus pada inovasi teknologi yang diperlukan untuk membatasi emisi serta peluang ekonomi dari aksi iklim.