Penerimaan Negara Baru Separuh Target, Defisit APBN Semester I Rp283 T

Rizky Alika
5 Juli 2021, 19:15
defisit apbn, apbn, penerimaan negara, sri mulyani
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/rwa.
Suasana gedung bertingkat saat terjadi gerhana bulan di Jakarta, Rabu (26/5/2021). Menkeu Sri Mulyani mengatakan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga semester I 2021 mencapai Rp 283,2 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga semester I 2021 mencapai Rp 283,2 triliun. Defisit tersebut melebar dari defisit APBN tahun lalu pada periode yang sama sebesar Rp 257,8 triliun.

Defisit itu terjadi akibat realisasi penerimaan negara yang lebih rendah daripada belanja pemerintah. Penerimaan negara hingga semester I 2021 hanya mencapai Rp 886,9 triliun atau 50,8% dari target Rp 1.743,6 triliun.

"Untuk realisasi semester ini kita mengalami defisit Rp 283,2 triliun atau 1,72 persen dari Produk Domestik Bruto," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers rapat sidang kabinet yang digelar virtual, Senin (5/7).

Secara rinci, penerimaan itu salah satunya diperoleh dari pajak sebesar Rp 557,8 triliun atau 45,5% dari target tahun ini sebesar Rp 1.229,6 triliun. Penerimaan pajak tersebut diperkirakan meningkat dari tahun lalu yang realisasinya hanya Rp 531,8 triliun.

Kemudian, penerimaan bea dan cukai hingga semester I sebesar Rp 122,2 triliun atau 56,9% dari target sebesar Rp 215 triliun. Sementara, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencapai Rp 206,9 triliun. "Penerimaan negara terjadi geliat pemulihan ekonomi yang terekam cukup kuat," ujar dia.

Di sisi lain, belanja negara sudah mencapai Rp 1.170,1 triliun hingga semester I 2021. Realisasi itu naik 9,4% dibandingkan semester I tahun lalu sebesar Rp 1.068,9 triliun.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...