Istana Optimistis RI Kembali Jadi Negara Menengah Atas dalam Dua Tahun

Rizky Alika
8 Juli 2021, 18:50
pendapatan, ekonomi, makro, bank dunia
ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/rwa.
Pedagang melintasi kawasan gedung bertingkat di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Selasa (23/3/21). Staf Khusus Presiden Arif Budimanta optimis Indonesia akan kembali jadi negara berpendapatan menengah atas dalam satu atau dua tahun.

Bank Dunia telah menurunkan status Indonesia ke kelompok negara pendapatan menengah ke bawah. Namun, Staf Khusus Presiden Arif Budimanta memperkirakan RI akan kembali naik kelas menjadi negara berpenghasilan menengah ke atas dalam waktu dekat.

Arif juga mengatakan Indonesia pada dasarnya tetap berkategori sebagai negara pendapatan menengah dalam klasifikasi Bank Dunia. Namun jika ingin naik kelas, maka pertumbuhan ekonomi nasional harus mencapai 5-6% per tahun dan pertumbuhan penduduk mencapai 1,2% per tahun.

"(Jika diasumsikan demikian), maka dalam waktu tidak terlalu lama yakni 1-2 tahun kedepan kita akan segera kembali masuk ke kategori upper middle income," kata Arif kepada wartawan, Kamis (8/7).

Sebagaimana diketahui, Bank Dunia kembali memasukkan Indonesia pada kelompok negara berpendapatan menengah bawah. Resesi ekonomi membuat pendapatan nasional bruto atau GNI per kapita Indonesia turun dari US$ 4.050 pada 2019 menjadi US$ 3.870.

RI turun kelas usai menikmati status sebagai negara berpendapatan menengah ke atas sejak 2019. Saat itu, pendapatan perkapita kita (GNI per Kapita) Indonesia sebesar US$ 4.050 atau berada sedikit di atas batas bawah klasifikasi Bank Dunia, yakni US$ 4.046.

Arif menjelaskan kontraksi ekonomi akibat pandemi Covid-19 menyebabkan pendapatan per kapita RI turun menjadi US$ 3.870. "Akhirnya kembali ke kategori lower middle income," ujar Arif. 

Untuk itu, penyelamatan masyarakat dan kesehatan menjadi prioritas. Jaga jarak sosial diterapkan dengan adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sehingga mobilitas masyarakat berkurang dan laju pertumbuhan ekonomi terkontraksi.

Ia pun memastikan, banyak negara yang mengalami penuruan GNI perkapita akibat pandemi. Beberapa yang turun dari kelas menengah ke atas menjadi kelas menengah ke bawah adalah Belize, Samoa, serta Iran.

Bahkan Iran mengalami penurunan GNI cukup dalam yakni dari US $5.240 menjadi US$ 2.870. "Ada juga beberapa negara yang turun peringkat dari high income menjadi upper middle income seperti Mauritius, Panama, Rumania," katanya.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...