Jokowi Sentil Menteri Soal Komunikasi Kenaikan Harga BBM dan Migor
Indonesia tengah menghadapi lonjakan harga pada sejumlah bahan makanan hingga komoditas energi. Presiden Joko Widodo pun menyindir para menteri yang tidak berkomunikasi kepada masyarakat terkait kenaikan harga minyak goreng hingga Pertamax.
Hal tersebut disampaikan Presiden dalam Sidang Kabinet di Istana Negara, Selasa (5/4). Ia juga meminta menteri untuk bekerja detail, seperti memerhatikan harga beras, gandum, hingga kedelai.
"Tidak ada , tidak ada komunikasi. Harga minyak goreng sudah 4 bulan (naik)," kata Jokowi dalam Rapat Sidang Kabinet di Istana Negara, Jakarta, Selasa (5/4).
Hal serupa juga terjadi pada kenaikan harga Pertamax. Presiden mengatakan, menteri terkait tidak memberikan penjelasan terkait peningkatan harga tersebut. "Ceritakan dong pada rakyat. Ada empati kita gitu lho," kata Jokowi.
Mantan Wali Kota Solo itu mengatakan, saat ini situasi tidak mudah karena inflasi terjadi hampir di semua negara. Untuk itu, ia meminta jajarannya untuk mengambil kebijakan secara tepat.
Kepala Negara mengingatkan para menteri agar jangan sampai dianggap tak bekerja oleh masyarakat. "Atau juga mungkin nggak ngapain-ngapain. Nggak kerja," katanya.
Jokowi tidak menyebutkan nama menteri yang ia sentil. Adapun, menteri terkait yang mengurus harga dan pasokan bahan pangan meliputi Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, hingga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Sementara, menteri terkait yang menangani Bahan Bakar Minyak (BBM) ialah Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif hingga Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tantangan saat ini mulai bergeser dari sebelumnya pandemi ke inflasi global. Oleh sebab itu Kemenkeu akan mengalokasikan kenaikan penerimaan negara untuk membantu masyarakat menghadapi dampak kenaikan harga.
Menurut Sri Mulyani, siklus pangan selama ini tidak lebih dari tiga bulan. ia pun berharap upaya untuk meningkatkan ketahanan pangan dapat direspons dengan cepat. "APBN akan mengamankan langkah ini," ujarnya.