Airlangga Hartarto Pamerkan Ekonomi RI Tumbuh 5,4% di Tengah Krisis
Ekonomi Indonesia pada kuartal II 2022 tumbuh 5,4%. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pertumbuhan tersebut merupakan capaian yang positif.
Ia juga menyoroti capaian itu diperoleh di tengah situasi global yang sedang krisis. "Indonesia masih bisa tumbuh lebih tinggi dari negara-negara lain," kata Airlangga pada Perayaan 10 Tahun Forum Pemred di Hotel Raffles, Jakarta, Jumat (5/8).
Menurutnya, perekonomian nasional bisa tetap tumbuh lantaran pemerintah menangani Covid-19 dengan cara yang berbeda, yaitu dengan menerapkan gas dan rem. Hal ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo.
Selain itu, pemerintah juga menjaga pertumbuhan ekspor nasional. Untuk itu, ia memastikan pemerintah mendukung perdagangan multilateralisme.
Sebagaimana diketahui, pertumbuhan ekonomi nasional lebih baik dibandingkan sejumlah negara, seperti Cina dan Amerika Serikat. Cina hanya tumbuh 0,4% secara tahunan dan Amerika Serikat yang bahkan terkontraksi 0,9% secara tahunan.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono menjelaskan, Indonesia mendapatkan 'durian runtuh' dari lonjakan harga komoditas di pasar global. Hal ini berdampak pada kinerja neraca perdagangan yang surplus US$ 15,5 miliar, naik 148% dibandingkan kuartal sebelumnya meski ekonomi AS dan Cina yang menjadi mitra dagang utama Indonesia sedang sulit.
Langkah pemerintah menambah subsidi energi dan memberikan bantuan sosial juga berdampak positif pada ekonomi kuartal II. Subsidi energi membuat inflasi Indonesia, menurut Margo lebih terkendali dibandingkan banyak negara.
Inflasi pada Juli tercatat sebesar 4,94%, jauh di bawah Amerika Serikat 9,1%, Inggris 8,2%, Korea Selatan 6,1%, dan Uni Eropa 9,6%. "Daya beli masyarakat masih tumbuh baik dengan memperhatikan kondisi inflasi yang terjaga," ujar Margo dalam konferensi pers, Jumat (5/8).