Rupiah Pagi Ini Dibuka Anjlok Usai Pengumuman Tapering Off The Fed
Nilai tukar rupiah dibuka melemah 0,13% ke level Rp 14.331 per dolar AS pada perdagangan pasar spot pagi ini. Rupiah melemah usai pengumuman bank sentral AS, The Fed yang resmi memulai tapering off akhir bulan ini.
Mengutip Bloomberg, rupiah sempat berbalik menguat ke arah Rp 14.328 per dolar AS pada pukul 09.18 WIB. Kendati demikian level tersebut masih lebih rendah dari posisi penutupan kemarin Rp 14.313.
Mayoritas mata uang Asia lainnya justru bergerak menguat. Dolar Hong Kong 0,02%, dolar Taiwan 0,11%, won Korea Selatan 0,1%, peso Filipina 0,03%, rupee India 0,31% dan yuan Cina 0,15%. Sedangkan pelemahan terjadi pada yen Jepang 0,18% bersama dolar Singapura 0,1%, ringgit Malaysia 0,13% dan baht Thailand 0,28%.
Analis pasar uang Ariston Tjendra memperkirakan rupiah kembali tertekan ke level Rp 14.330, dengan potensi penguatan di posisi Rp 14.280 per dolar AS. Sentimen pelemahan datang dari pengumuman The Fed yang akan memulai tapering off alias pengetatan stimulus akhir bulan ini.
"Keputusan the Fed untuk melakukan tapering di November sebesar $15 miliar sudah sesuai dengan ekspektasi pasar. Ini membuat dolar AS berpotensi menguat terhadap nilai tukar lainnya," kata Ariston kepada Katadata.co.id, Kamis (4/11).
The Fed dalam rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) rabu dini hari (3/11) mengumumkan tapering off yakni pengurangan pembelian aset yang akan dimulai akhir bulan ini. Dalam dokumen tersebut, pejabat The Fed berencana memulai tapering paling cepat pertengahan November atau Desember.
Pengurangan pembelian aset akan menjadi langkah awal The Fed menarik diri dari intervensi kepada pasar dan ekonomi akibat tekanan pandemi. Sebelumnya, mereka memborong aset pemerintah senilai US$ 120 miliar, rinciannya US$ 80 miliar melalui US Treasury dan US$ 40 miliar di sekuritas beragun hipotek.
Mereka akan mengurangi pembelian tersebut masing-masing US$ 10 miliar di US Treausry dan US$ 5 miliar di sekuritas beragun hipotek. "Mengingat kemajuan substansial lebih lanjut yang telah terlihat pada perekonomian terhadap target yang ditetapkan Komite pada Desember lalu, kami memutuskan untuk mulai mengurangi pembelian aset bulanan," demikian pernyataan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang dikutip dari CNBC Internasional, Rabu (3/11).