IMF: Presidensi G20 RI Momen Tepat Atur Ulang Kebijakan Ekonomi Dunia

Ameidyo Daud Nasution
10 Desember 2021, 10:38
imf, g20, makro
Katadata/Ameidyo Daud Nasution
Venue G20 di Nusa Dua, Bali

Indonesia telah memulai jabatannya sebagai Presidensi G20 pada bulan ini. Dana Moneter Internasional (IMF) meminta jabatan ini dapat digunakan RI untuk mengatur ulang kebijakan ekonomi dunia.

Bukan tanpa sebab, saat ini masih banyak negara yang tertinggal dalam hal pemulihan ekonomi. IMF sendiri telah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi dunia hanya 4,9%, lebih rendah dari 5,9% tahun lalu.

“Ini momen tepat untuk memutarbalikkan kebijakan guna mewujudkan pertumbuhan yang kuat,” kata Geofry Okamoto, First Deputy Managing Director IMF dalam konferensi pers di sela-sela Finance and Central Bank Deputies di Bali Nusa Dua Convention Center, Kabupaten badung, Jumat (10/12).

Dia mengatakan dunia saat ini masih menghadapi penyebaran virus Covid-19 hingga potensi pengetatan kebijakan moneter dari negara maju. Oleh sebab itu forum G20 ini harus digunakan untuk mencari solusi bersama untuk menyelesaikan krisis.

Apalagi negara berkembang cukup terimbas dengan kondisi saat ini. Okamoto mengatakan forum G20 bisa digunakan berbagai negara untuk saling mendengarkan dan mencari solusi demi menyelesaikan maslaah.

“Ada banyak optimisme, penting untuk menjalankannya dengan metode yang benar dan berkolaborasi,” ujar Okamoto.

Selain itu negara berkembang juga menghadapi potensi penarikan dana stimulus dari negara maju atau exit policy. Meski optimis dengan kondisi ini, Okamoto juga mengingatkan negara-negara tersebut untuk mempersiapkan diri.

“IMF akan menolong negara berkembang untuk menghadapi risiko kerugian yang dihadapi. Sesama negara berkembang juga telah terlibat diskusi ini,” ujarnya.

Sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta negara maju berkomunikasi dengan negara berkembang dalam mengeluarkan kebijakan exit policy atau penarikan stimulus.  Menkeu menggunakan forum G20 agar exit policy negara maju tak merugikan banyak negara.

"“Karena kalau hanya fokus kebijakan di negara mereka tapi tak melihat dunia luar, dampaknya juga lebih lemah,” katanya pada Kamis (9/11).

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...