IHSG Diramal Bergerak Terbatas Hari Ini, Saham Blue Chip Jadi Pilihan
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah pada Selasa (8/2) usai menyentuh rekor tertinggi pada Senin (7/2). Indeks diperkirakan bergerak terbatas di level 6.698 - 6.876.
CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya mengatakan, sentimen positif yang minim masih menjadi tantangan tersendiri bagi pasar modal Indonesia. Namun, rilis data kondisi perekonomian RI yang stabil, turut menopang pergerakan IHSG hingga saat ini.
"Sehingga pergerakan fluktuatif yang terjadi dalam IHSG, masih dapat dimanfaatkan untuk melakukan trading ataupun investasi jangka pendek," kata William dalam risetnya, dikutip Rabu (9/2).
Saham yang direkomendasikan William untuk dipantau investor hari ini, antara lain PT Unilever IndonesiaTbk (UNVR), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT Astra International Tbk (ASII).
Sementara itu, analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, IHSG tertahan oleh Fibonacci Projection 50% dari wave (a) di 6.869 dengan peluang pelemahan di sekitar 6.731-6.749.
Ia memperkirakan, IHSG dapat mengalami rebound apabila mampu bertahan di atas support 6.692. Adapun, titik resistance IHSG hari ini diperkirakan ada di posisi 6.869, 6.950 dan 7.067, sedangkan titik support ada di posisi 6.754, 6.731 dan 6.692.
Sebagai informasi, support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali tumbuh karena peningkatan pembelian. Jika harga terus melemah, harga akan terus menurun untuk menemukan titik keseimbangan baru.
Sebaliknya, resistance adalah tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju pertumbuhan harga tertahan.
Ivan merekomendasikan hold atau trading pada PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Ia menyebut, BBCA menghadapi resisten di level 7.950 dan apabila ditembus akan membuka peluang mencapai target terdekat di 8.100. Namun, demikian BBCA masih memiliki potensi melanjutkan struktur koreksi wave (ii) menuju 7.525.
Kemudian, ia merekomendasikan trading buy pada PT Waskita Karya Tbk (WSKT), yang saat ini sedang membentuk wave (iv) dan diperkirakan dapat menguji support terdekat di level 645. Diperkirakan akan ada peluang melanjutkan fase uptrend apabila harga saham Waskita tetap di atas 630.
Ia juga menyarankan hold atau buy on weakness pada beberapa emiten yakni PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM), dan PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA).
Ivan memperkirakan, UNTR masih dalam fase koreksi jangka pendek dan diperkirakan akan menguji Fibonacci Retracement 78,6% dari wave (a) di 21.825 sebagai target dari wave (b). UNTR akan membuka peluang rebound apabila harga tetap di atas support 21.650.
Sementara itu, TKIM diperkirakan dapat menguat ke 7.600 sebagai resisten berikutnya. Sedangkan, MIKA saat ini sedang membentuk fase koreksi wave (b) dengan peluang menguji Fibonacci Retracement 61,8% di 2.300 sebagai target koreksi idealnya.