Usai Cetak Rekor Tertinggi, IHSG Diramal Terus Menguat Hari Ini
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah menyentuh rekor tertingginya sepanjang sejarah pada perdagangan Senin (7/2). Indeks diprediksi masih akan bergerak menguat hari ini (8/2) dan bergerak di rentang level 6.676 - 6.825.
CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya mengatakan, pergerakan IHSG merupakan langkah pencapaian rekor baru yang spektakuler, dan merupakan prestasi tersendiri bagi pasar modal Indonesia. Indeks sempat menyentuh level 6.806 pada perdagangan hari Senin pukul 10.00 WIB.
"Kenaikan IHSG juga ditopang oleh capital inflow yang masih tercatat secara year to date, hal ini tentunya memberikan sentimen positif dan meningkatkan kepercayaan para investor terhadap pasar modal Indonesia," kata William dalam risetnya, dikutip Selasa (8/2).
Saham yang direkomendasikan William untuk dipantau investor hari ini, antara lain PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), dan PT Telkom Indonesia (TLKM).
Sementara itu, analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, IHSG telah mengonfirmasi kelanjutan dari wave [c], karena menguat ke atas 6.754 yang merupakan level resisten krusial sebelumnya. Ia memperkirakan, IHSG akan kembali menguat menuju Fibonacci Projection 50% dari wave [a] di level 6.869.
Adapun, titik resistance IHSG hari ini diperkirakan ada di posisi 6.869, 6.950 dan 7.067, sedangkan titik support ada di posisi 6.749, 6.685 dan 6.627.
Sebagai informasi, support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali tumbuh karena peningkatan pembelian. Jika harga terus melemah, harga akan terus menurun untuk menemukan titik support baru.
Sebaliknya, resistance adalah tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju pertumbuhan harga tertahan.
Ivan merekomendasikan, hold atau trading buy pada PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI). BBRI menghadapi resisten krusial di 4.460, yang jika ditembus akan membuka peluang menuju 4540 sebagai target terdekat.
Kemudian, ia merekomendasikan hold atau buy on weakness pada PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), yang diperkirakan masih dapat melanjutkan koreksi wave b dan turun ke Fibonacci Retracement 61,8% dari wave a di 7.300.
Ia juga menyarankan hold atau take profit pada PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), yang saat ini sedang bullish jangka pendek dan dapat lanjut menguat menuju Fibonacci Retracement 61,8% dari wave (a) di 1.495 sebagai target dari wave (b).
Selain itu, Ivan menyarankan hold atau buy on weakness pada PT XL Axiata Tbk (EXCL). EXCL saat ini sedang membentuk wave (ii) dan tetap dalam koreksi normal selama harga tidak tutup di bawah 3.000 pada chart harian.
Lalu, ia juga merekomendasikan hold atau buy on weakness pada PT Astra International Tbk (ASII) yang diperkirakan mengakhiri koreksi wave [y] dari X dengan penurunan ke Fibonacci Retracement 61.8% di level 5.325. ASII akan membuka peluang rebound apabila harga penutupan hariannya tetap di 5.325 atau lebih.