Rupiah Melemah Rp 14.338/US$ Tertekan Bunga The Fed dan Harga Minyak

Abdul Azis Said
18 Maret 2022, 09:43
rupiah, dolar, nilai tukar
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/YU
Pegawai menunjukkan mata uang rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang di Jakarta, Jumat (5/11/2021).

Nilai tukar rupiah dibuka melemah 18 poin ke level Rp 14.320 per dolar AS di pasar spot pagi ini. Pelemahan rupiah dipengaruhi kembali naiknya harga minyak sebagai imbas perang Rusia dan Ukraina.

Mengutip Bloomberg, rupiah melanjutkan pelemahan ke Rp 14.338 pada pukul 09.21 WIB. Posisi ini semakin jauh dari penutupan kemarin di Rp 14.302 per dolar AS.

Advertisement

Mayoritas mata uang Asia lainnya juga melemah pagi ini. Yen Jepang dan dolar Singapura kompak melemah 0,1% , peso Filipina 0,39%, yuan Cina 0,12%, ringgit Malaysia 0,11% dan baht Thailand 0,37%. Sebaliknya, rupee India menguat 0,61% bersama dolar Taiwan 0,19% dan won korea Selatan 0,16%, sedangkan dolar Hong Kong stagnan.

Analis pasar uang Ariston Tjendra memperkirakan rupiah akan berbalik melemah ke kisaran Rp 14.330 di tengah kembali naiknya harga minyak mentah dunia. Namun, rupiah juga masih berpotensi menguat ke Rp 14.260 per dolar AS terdongkrak sentimen positif dari dalam negeri.

"Kenaikan harga energi bisa mendorong kenaikan harga-harga konsumsi yang bila berlarut-larut, akan menekan pertumbuhan ekonomi," kata Ariston, Jumat (18/3).

Harga minyak mentah WTI naik 2,63% pagi ini di US$ 105,6 per barel, Brent juga naik 2,38% menjadi US$ 109,2 per barel. Analis memperkirakan akan terjadi penurunan suplai di pasar karena pelarangan impor minyak dari Rusia. Imbasnya, kenaikan harga ini bisa menekan rupiah.

Disrupsi terhadap suplai minyak dan komoditas lainnya disebabkan oleh perang antara Rusia dan Ukraina sekalipun perundingan untuk gencatan senjata masih berlanjut.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement