Pindad Targetkan Mulai Produksi Massal Ventilator dalam Dua Pekan

ANTARA FOTO/REUTERS/Benoit Tessier/AWW/dj
Ilustrasi, pasien positif virus corona menjalani perawatan menggunakan ventilator. PT Pindad menyatakan, telah berhasil memprroduksi ventilator dan siap produksi pasar setelah melalui uji sertifikasi dan uji klinis.
8/4/2020, 17.24 WIB

Nantinya, jika ventilator buatan Pindad lolos sertifikat uji kelayakakan dan operasional, pihaknya akan menggandeng Institut Teknologi Bandung (ITB) dan juga BUMN lainnya, untuk memproduksi secara massal.

“Sementara ini, ventilator ini kita utamakan yang di RS Pindad yang ada di Bandung terlebih dahulu,” katanya.

Abraham menjelaskan, biaya produksi satu unit ventilator Pindad berkisar antara Rp 4 juta hingga Rp 5 juta. Pindad sendiri berencana membanderol ventilator buatanya seharga Rp 10 juta per unit, dengan kemungkinan harga turun menjadi Rp 7 juta jika bahan baku relatif mudah didapat.

Sebelumnya, Pindad juga memproduksi bilik disinfektan, dengan harga Rp 15 juta per unit. Saat ini, Pindad sedang memproduksi 800 unit bilik disinfektan dari berbagai pihak, mulai dari Pemerintah Daerah (Pemda), Kementerian, pihak Swasta hingga individu.

(Baca: 50% ICU RS Pemerintah Tanpa Ventilator, Erick Akan Cari ke Ujung Dunia)

Halaman:
Reporter: Muchammad Egi Fadliansyah