Tampik Seperti Jiwasraya, Taspen Pamer Laba Tahun Lalu Rp 388 Miliar

ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Jajaran Direksi PT Taspen (Persero) saat paparan kinerja 2019 di Menara Taspen, Jakarta, Senin (27/1). Taspen membukukan kenaikan laba bersih 43% menjadi Rp 388,2 miliar pada 2019.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
27/1/2020, 20.54 WIB

PT Taspen (Persero) menampik kabar bahwa kondisi keuangannya sama seperti PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Hal itu terlihat dari catatan laba bersih perusahaan sepanjang 2019 yang mencapai Rp 388,24 miliar, naik 43% dibandingkan tahun sebelumnya (year on year/yoy) Rp 271,55 miliar.

"Belakangan media banyak soroti soal krisis di salah satu BUMN asuransi. Isu bergulir, melebar, dan meyoroti Taspen. Kami sengaja mengundang media untuk bisa dapat penjelasan langsung dari kami," kata Komisaris Utama Taspen, Franky Sibarani di Menara Taspen, Jakarta, Senin (27/1).

Lonjakan laba pada 2019 dikontribusi oleh kenaikan pendapatan premi sebesar Rp 977 miliar, tumbuh 12,08% yoy dari Rp 8,09 triliun menjadi Rp 9,07 triliun. Selain itu, pertumbuhan laba tahun lalu juga disokong oleh kenaikan pendapatan investasi sebesar Rp 1,46 triliun, tumbuh 19,08% yoy.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Taspen, Antonius N. Steve Kosasih menjelaskan, lonjakan kinerja tersebut salah satunya karena strategi investasi Taspen yang sedikit berbeda dibandingkan dengan sebelumnya. Steve yang tahun lalu menjabat Direktur Investasi Taspen mengatakan, kehati-hatian dalam melakukan investasi menjadi kuncinya.

(Baca: Ombudsman Bentuk Tim Investigasi Kasus Jiwasraya, Asabri, dan Taspen)

"Di tengah kondisi pasar yang sangat volatil, kami selalu menerapkan prinsip kehati-hatian dan memprioritaskan keamanan investasi untuk mencapai manfaat yang optimal bagi para peserta," katanya.

Lebih lanjut, sepanjang 2019, perusahaan pelat merah tersebut bisa membukukan total pendapatan sebesar Rp 19,28 triliun, naik terdongkrak 16,63% secara tahunan. Kenaikan pendapatan ini jauh lebih besar daripada kenaikan beban klaim sebesar Rp 12,35 triliun di 2019 yang naik hanya sebesar 12,27% secara tahunan.

Tercatat juga pendapatan dari investasi tahun lalu melonjak hingga 19,08%. Steve menjelaskan bahwa pada 2019, Taspen berhasil meraup pendapatan dari investasi senilai Rp 9,11 triliun, sedangkan tahun sebelummnya senilai Rp 7,65 triliun.

Total liabilitas pada 2019 tercatat sebesar Rp 251,84 triliun yang sebagian besar terdiri atas dana Akumulasi Iuran Pensiun PNS yang sebesar Rp 151,40 triliun. Lalu, liabilitas kepada Peserta dan Cadangan Teknis sebesar Rp 99,48 triliun.

(Baca: BUMN Tunjuk Antonius Kosasih Jadi Dirut Taspen Gantikan Iqbal Latanro)

Reporter: Ihya Ulum Aldin