Anak usaha PT Lippo Cikarang Tbk, PT Mahkota Sentosa Utama menargetkan pra-penjualan (marketing sales) mega proyek Meikarta tumbuh 25% secara tahunan (year on year/yoy) pada 2020. Sejauh ini, 80% dari total unit terjual pada akhir tahun lalu.
Setidaknya ada 22.500 unit dengan 58 menara (tower) yang dipasarkan dalam proyek Meikarta. Unit-unit tersebut terbagi menjadi dua distrik.
Chief Marketing Officer Meikarta Lilies Surjono menyebutkan, pra-penjualan sepanjang 2019 lebih dari 1.000 unit. Pada 2020, pengembang kawasan Meikarta ini menargetkan bisa membukukan marketing sales 1.250 unit .
"Target kami tahun ini marketing sales bisa naik 25% dari total 2019," kata Lilies saat konferensi pers di kawasan SCBD, Jakarta, Selasa (21/1).
(Baca: Lippo Targetkan 62 Tower Apartemen Meikarta Topping Off Tahun Depan)
Lilies menjelaskan, 22 dari total 28 menara di Distrik 1 sudah tutup atap (topping off) pada akhir tahun lalu. Anak usaha Lippo ini menargetkan, seluruh menara sudah tutup atap pada bulan depan.
"Serah terima unit di distrik ini akan dilakukan secara bertahap mulai tahun ini hingga pertengahan 2021," kata Lilies. Tahun lalu, 400 unit di Meikarta sudah pra-serah terima.
Untuk Distrik 2, Lilies mengatakan sudah ada pembangunan menara. Perusahaan menargetkan 30 menara di distrik ini pada 2020. Sedangkan tutup atap akan dilakukan mulai tahun depan dan diprediksi selesai pada 2023.
"Seluruh 30 tower bisa topping off sekitar dua sampai tiga tahun,” kata Lilies. (Baca: KPK Periksa Direktur Lippo Cikarang Terkait Kasus Meikarta)
Pada tahun lalu, Lippo Cikarang melakukan right issue atau Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) untuk melanjutkan pembangunan proyek Meikarta. Perusahaan pun mendapat dana segar S$ 200 juta atau Rp 2,9 triliun dari aksi korporasi tersebut.
Meski laporan keuangan PT Mahkota Sentosa Utama tidak dikonsolidasikan Lippo Cikarang sejak Mei 2018, proyek tersebut tetap berada dalam naungan Grup Lippo.
(Baca: Lippo Karawaci Kantongi Rp 11,2 T untuk Bayar Utang Hingga Meikarta)