AP II Sebut Penumpang Pesawat Turun karena Tiket Mahal dan Jalan Tol

ANTARA FOTO/FIKRI YUSUF
Penumpang menaiki pesawat udara di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali. Jumlah penumpang pesawat tahun ini turun drastis karena harga tiket yang mahal serta rampungnya pembangunan jalan tol di Jawa dan Sumatera.
Penulis: Happy Fajrian
22/12/2019, 15.55 WIB

Djoko menyebutkan daya beli masyarakat juga berpengaruh karena adanya tiket mahal dan bagasi berbayar itu. Faktor lainnya, yakni membaiknya infrastruktur transportasi lain, seperti tol, terutama untuk penerbangan di wilayah Jawa.

“Di Jawa infrastruktur darat yang cukup membaik. Tol saat ini cukup tinggi. Di udara justru rendah. Di satu sisi kondisi memang bergerak,” katanya.

(Baca: Angkasa Pura II Tunggu Kajian BPKP untuk Beli Saham Bandara Kertajati)

Namun, Djoko optimistis permintaan akan terus tumbuh karena pertumbuhan penumpang pesawat di Indonesia dinilai lebih baik, yakni 4% dibanding negara lainnya yang hanya tumbuh 3%..

Sementara itu, bandara AP II lainnya yang mengalami penurunan jumlah penumpang yang cukup besar yakni Bandara Kualanamu yang mengalami penurunan 2,5 juta penumpang menjadi 7,9 juta penumpang sepanjang 2019 dari 10,4 juta penumpang sepanjang 2018.

Sedangkan Bandara Soekarno-Hatta menyumbang 60% dari pergerakan penumpang di seluruh pergerakan di seluruh bandara AP II. Sehingga Bandara Soekarno-Hatta masih menyumbang 60% pendapatan perusahaan.

(Baca: Utak-Atik Taktik Pemerintah Turunkan Harga Tiket Pesawat)

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria, Antara