Pelindo II Anggarkan Belanja Modal Tahun Depan Sebesar Rp 7,6 Triliun

ANTARA FOTO/AHMAD SUBAIDI
Ilustrasi, proyek pelabuhan. Pelindo II menganggarkan belanja modal untuk tahun depan sebesar Rp 7,6 triliun. Dana tersebut untuk membangun dua pelabuhan dan satu proyek tol.
20/11/2019, 19.22 WIB

PT Pelabuhan Indonesia II atau Pelindo II menganggarkan capital expenditure atau belanja modal untuk tiga proyek pada 2020 sebesar Rp 7,6 triliun. Modal dari kas internal tersebut paling banyak dialokasikan untuk menggarap beberapa proyek pelabuhan, diantaranya Terminal Kijing di Mempawah, Kalimantan Barat.

Direktur Utama Pelindo II Elvyn G. Masassya mengatakan pelabuhan tersebut ditargetkan bisa beroperasi pada 2020."Terminal Kijing saat ini progresnya sudah mencapai 32%, diharapkan pada Juli tahun depan sudah bisa beroperasi," kata Elvyn saat ditemui di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (20/11).

Ia menjelalaskan latar belakang dibangunnya Terminal Kijing, karena adanya pertumbuhan arus barang di Pelabuhan Pontianak. Sedangkan, pelabuhan tersebut sudah sangat padat dan sulit untuk mengakomodir kapal-kapal besar.

Untuk itu diperlukan pembangunan pelabuhan baru yang berada di sisi laut. Sehingga dapat mengakomodir permintaan pasar, dan memberikan dampak terhadap investor dalam mengembangkan industri perkebunan maupun pertambangan.

Pelabuhan Kijing pun didesain sebagai pelabuhan laut dalam yang mampu mengakomodir kapal berukuran besar. Adapun nilai investasi pada proyek ini sebesar Rp 14 triliun.

(Baca: Holding BUMN Pelabuhan Ditargetkan Rampung Tahun Depan)

Kedua, pembangunan Pelabuhan Kalibaru di Jakarta Utara. Pembangunan Terminal Kalibaru dimulai sejak 2012 yang terdiri dari tiga terminal petikemas dan dua terminal curah gas.

Saat ini yang sudah dioperasikan yaitu satu terminal petikemas dengan kapasitas 1,5 juta teus. Sedangkan sisanya masih dalam tahap pembangunan dan ditargetkan beroperasi pada 2020 mendatang. Adapun total investasi dari seluruh proyek Terminal Kalibaru diproyeksi mencapai Rp 20 triliun.

Proyek ketiga yaitu jalan Tol Cibitung-Cilincing. Proyek yang membutuhkan dana investasi sebesar Rp 10,8 triliun ini diharapkan bisa beroperasi pada 2020. "Tol ini akan mempermudah dalam mendistribusikan kontainer," kata dia.

Adapun proyek yang belum dikerjakan oleh Pelindo II yaitu proyek Terminal dan Inland Waterways Cikarang Bekasi Laut (CBL). Proyek ini akan dibangun di Jakarta Utara dan Kabupaten Bekasi. Proyek ini diestimasi menelan investasi mencapai Rp 3,4 triliun.

Elvyn menjelaskan pihaknya sedang menginisiasi untuk menjadi operator dalam proyek tersebut. Apabila terpilih, Pelindo II akan menyiapkan kapal tongkang dan membangun terminal transit. "Pemiliknya pemerintah melalui Kementerian Perhubungan, kami menginisiasi sebagai operator," kata dia.

Tujuannya dibangunnya terminal dan Inland Waterways CBL yaitu untuk mengoptimalkan potensi alur sungai untuk transportasi barang. Diharapkan proyek tersebut dapat mengurangi kepadatan arus logistik jalur darat dari kawasan industri Cikarang dan Karawang menuju Pelabuhan Tanjung Priok, dan sebaliknya.

(Baca: Erick Thohir Geser Eselon I Jadi Bos Hutama Karya hingga Pelindo II)

Reporter: Fariha Sulmaihati