Persaingan Ketat, Laba BUMN Bahan Peledak Diprediksi Turun

Prajurit TNI AD dengan alutsista kendaraan lapis baja mengikuti defile saat Upacara Perayaan HUT Ke-74 TNI di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (5/10/2019).
12/11/2019, 16.51 WIB

Perusahaan menargetkan ekspor membesar tahun depan. Pada tahun ini, perusahaan mengekspor bahan peledak ke Australia sebesar Rp 7,025 miliar, sedangkan Timor Leste Rp 2,57 miliar. Sedangkan tahun depan, perusahaan akan mengekspor bahan peledak ke Australia, Timor Leste dan Jepang dengan total nilai Rp 29,64 miliar.

Untuk pasar dalam negeri, selain untuk militer, Dahana tercatat memasok bahan peledak di antaranya ke PT Kasongan Bumi Kenacana (tambang emas di Kalimantan Tengah). Lalu, PT Adaro Indonesia (tambang batu bara di Kalimantan Selatan), dan PT J Reources Asia Pasific (tambang emas di Kalimantan Utara).

(Baca: Pemerintah Targetkan Hanya 10 dari 118 BUMN yang Rugi Tahun Ini)

Kemudian, untuk proyek infrastruktur seperti Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Pembangkit Listrik Tenag Uap Pacitan, Bendungan Jatigede, dan Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi.

Adapun pasokan untuk militer diharapkan membesar ke depan. "Sebetulnya kami punya KKIP (Komite Kebijakan Industri Pertahanan), bahan peledak yang sudah terserifikat itu boleh dijual ke TNI dan industri lokal. Kami ingin bisa pasok ke TNI 30%," ujarnya.

Halaman: