Gubernur Lampung Usulkan Tiga Kawasan Industri

ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Foto udara proyek pembangunan jalan tol Sumatera ruas Palembang-Indralaya Seksi I, Selasa (17/1)
6/3/2017, 20.11 WIB

Gubernur Lampung M Ridho Ficardo mengusulkan pengembangan tiga kawasan industri baru di wilayahnya.  Dari ketiga kawasan industri yang diusulkan, dua di antaranya dekat dengan jalur Tol Lintas Sumatera.

Kedua lokasi kawasan industri itu berada di wilayah Mesuji serta satu lagi berada di Bakauheni. “Hanya 10 menit dari jalur tol,” katanya di kompleks Istana Kepresidenan, Senin (6/3). Sementara satu kawasan industri lainnya yakni di Kabupaten Tanggamus.

Ridho menjelaskan kawasan industri di Bakauheni sangat strategis karena selain dekat tol, wilayah tersebut juga berdekatan dengan pulau Jawa. Adapun kawasan Mesuji memiliki batubara yang memungkinkan pembangunan pembangkit listrik mulut tambang untuk sumber energi wilayah industri.

(Baca juga: Jokowi Minta Lampung Pacu Pertanian, Perkebunan dan Perikanan)

"Sedangkan Tanggamus kita ingin fokuskan pada galangan kapal serta kemaritiman," katanya.

Ridho mengatakan proyek lain yang dianggap strategis di Provinsi Lampung adalah pembangunan Institut Teknologi Sumatera (Itera), di mana pemerintah daerah telah menyiapkan lahan seluas 280 hektare. Namun, hingga hari ini dirinya beranggapan progres pembangunan perguruan tinggi tersebut minim.

Oleh sebab itu dia meminta dukungan pada Presiden Jokowi. "Presiden telah memerintahkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, tapi kelihatannya ada masalah administrasi di kompleks olahraganya," ujar Ridho.


Pembiayaan Infrastruktrur Non Anggaran (PINA) 2017

Sedangkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa Menteri Agraria dan Tata Ruang / Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sofyan Djalil akan segera meninjau status lahan beberapa calon kawasan industri tersebut.

"Nanti (koordinasinya) di Kementerian Perindustrian, tapi swasta yang bangun," kata Basuki.

(Baca juga: Indonesia Tawarkan Investasi di Lima Sektor Industri ke IORA

Reporter: Ameidyo Daud Nasution