MPIG Berkomitmen Menjaga Cita Rasa Kopi Flores Yang Mendunia

Yayasan KEHATI/www.kehati.or.id
Andre, anggota Asosiasi Petani Kopi Manggarai, memperlihatkan kopi Flores
Penulis: Maesaroh
30/9/2021, 13.59 WIB

Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) Kopi Arabika (KAFM) dan Kopi Robusta Flores Manggarai (KRFM) terus bertekad untuk menjaga cita rasa khas kopi Flores, Nusa Tenggara Timur, yang sudah mendunia, dengan tetap menjaga kelestarian alam.

"Kami ingin memperkuat kelembagaan MPIG Arabika dan selanjutnya robusta di Manggarai Flores menuju perbaikan tata kelola kopi berkelanjutan. Selain skill petani pada budi daya sampai paska panen, Yayasan KEHATI dan mitra juga mendorong terjadinya sinergi para pihak, pelibatan perempuan dan anak muda untuk terlibat dalam rantai nilai kopi," kata Manajer Program Ekosistem Pertanian Yayasan KEHATI Puji Sumedi Hanggarawati, dalam siaran pers, Kamis (30/9).

Sejak dibentuk pada tahun 2015,  MPIG-KAFM kini sudah beranggotakan 1.668 petani yang tergabung dalam 42 kelompok tani di Manggarai Raya.

Kelompok-kelompok tani ini membentuk Unit Pengolahan Hasil (UPH) kopi yang memiliki fasilitas pengolahan, memproduksi dan menghasilkan produk kopi.

Sementara itu, MPIG-KRFM beranggotakan 1.402 petani yang tergabung di 45 kelompok di tiga kabupaten dan pelaku usaha kopi.
" Tujuannya yaitu untuk mempertahankan dan melindungi kelestarian alam, kearifan lokal dan dan mutu kopi robusta Flores Manggarai", jelas Siprianus Korin Mangga, sekertaris MPIG KRFM.

MPIG KAFM bersifat inklusif dengan merangkul kelompok-kelompok lokal petani kopi yang berbasis di kawasan Flores. Anggotanya terdiri dari para produsen, perusahaan atau pengolah kopi yang telah memenuhi aturan-aturan dalam Buku Persyaratan Indikasi Geografis.

Cita Rasa Kopi Flores
Pulau Flores yang berada di Nusa Tenggara Timur dikenal sebagai salah satu penghasil kopi terbaik di Indonesia bahkan dunia.

Data Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian tahun 2014 mencatat luasan kebun kopi di Flores lebih dari 72 ribu hektar dan ditumbuhi jenis robusta dan arabika yang tersebar mulai Flores bagian barat sampai ujung bagian timur.

Kopi Flores juga dikenal memiliki kualitas yang tinggi dan cita rasa yang unik. Berdasarkan hasil uji cita rasa yang dilakukan oleh PUSLITKOKA Indonesia di Jember, Kopi Robusta Flores Manggarai memiliki nilai rata-rata 82,17 sehingga termasuk dalam kategori fine robusta.

Demikian juga untuk arabika mereka. Uji cita rasa angkanya diatas diatas 81, dan masuk kategori specialty coffee dengan karakter cita rasa caramelly dan beberapa kombinasi rasa lainnya. Sedangkan kopi arabika Flores Manggarai memiliki cita rasa herbal, floral, dan spicy.

Kualitas tinggi dengan cita rasa yang khas ini berhasil mengantarkan kopi robusta dan arabika Flores Manggarai memenangkan beberapa penghargaan kopi internasional.

Salah satunya adalah  Juara I Kontes Kopi Specialty Indonesia Robusta tahun 2015 dan mendapatkan Gold Gourment pada Penghargaan AVPA Gourmet Product di Pameran SIAL Paris Prancis 2018.

Sementara itu, kopi arabika Flores Manggarai berhasil menjadi Juara I Kontes Kopi Specialty Indonesia Arabika tahun 2015, dan mendapatkan Bronze Gourment pada Penghargaan AVPA Gourmet Product di Pameran SIAL Paris Prancis 2018.

 Janu mengatakan bahwa MPIG-KAFM memiliki dua tugas penting yaitu secara on farm atau proses budi daya dari hulu ke hilir dan off farm atau pasca panen.

Secara on farm MPIG-KAFM harus memastikan bagaimana kualitas kopi yang sudah baik dapat dibudi daya dengan cara yang baik, dimulai dari pembukaan kebun, penanaman benih, sampai tiba masa panen.

Sedangkan secara off farm akan dipastikan proses pasca panen tetap mematuhi SOP yang ada, sehingga produk kopi Floes Manggarai dapat diterima oleh pasar baik lokal, nasional, maupun internasional.