ESDM Klaim Iklim Investasi Hulu Migas RI Masih Menarik Buat Asing

Pertamina Hulu Energi
Ilustrasi blok migas. Kementerian ESDM mengklaim iklim investasi migas di Indonesia masih menarik bagi investor asing.
14/1/2020, 16.50 WIB

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan, investasi hulu migas di Indonesia masih cukup menarik bagi investor global. Buktinya, beberapa perusahaan energi dunia tertarik untuk ikut mengembangkan dan menambah jumlah kepemilikan lapangan migas di Indonesia.

Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Kementerian ESDM Mustafid Gunawan mengungkapkan salah satunya yaitu British Petroleum atau BP selaku perusahaan migas seven sisters yang digadang-gadang akan melakukan kegiatan eksplorasi di wilayah terbuka.

Selain BP, Neptune Energy yang baru saja memenangkan lelang blok migas West Ganal juga menyatakan komitmennya untuk pengembangan blok tersebut. Neptune Energy mengelola Blok West Ganal bersama anggota konsorsium lainnya yakni Pertamina dan Eni Indonesia Limited.

"Neptune Energy di West Ganal. BP sedang berdiskusi pembahasan untuk lakukan survei di luar WK, pengalihan komitmen yang masih diproses. Dana cukup besar sekali," ujar Mustafid saat ditemui di Kantor Ditjen Migas, Jakarta, Selasa (14/1).

(Baca: Inilah 11 Proyek Migas yang Siap Berproduksi Tahun Ini)

Selain itu, dia menegaskan bahwa untuk menjaring investor migas kelas kakap dan mendorong investasi hulu migas yang beberapa tahun terakhir ini lesu, Kementerian ESDM akan membuka akses terhadap data mentah migas.

Kebijakan ini bisa diterapkan seiring telah terbitnya Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 7 Tahun 2019 tentang pengelolaan dan pemanfaatan data migas. Aturan tersebut merupakan revisi dari Permen ESDM Nomor 27 Tahun 2006.

Untuk bisa mengakses data migas, kontraktor cukup mendaftarkan diri sebagai anggota, membayar iuran sekali dalam setahun dan dapat mengakses data sesuai ketentuan Permen. Hanya saja menurut Mustafid saat ini pemerintah sedang dalam proses menyiapkan besaran biaya iuran.

"Sepanjang member, dapat data. Kalau tidak, hanya dapat data dasar. Yang cukup menentukan tentang data, jadi data dibuka, boleh akses dan bahkan boleh olah. Hanya saja untuk iuran masih dibahas, nanti Maret Permen berlaku," jelasnya.

(Baca: SKK Migas Harap Negosiasi Transisi Blok Rokan Rampung Akhir Januari)

Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman mengatakan meningkatnya minat perusahaan migas dunia berinvestasi di Indonesia seiring dengan upaya pemerintah memperbaiki iklim investasi.

"Selama 2019 kami sudah datangkan investor dari Eropa, Tiongkok, dan Amerika, setelah upaya-upaya dengan kemudahan yang diberikan, mereka katakan bahwa investasi di Indonesia semakin menarik," ujar Fatar.

Salah satu yang menjadi perhatian yakni mengenai rencana eksplorasi BP di Indonesia. Fatar mengungkapkan BP berencana menggelontorkan investasi sebesar US$ 4 miliar untuk melakukan eksplorasi di lapangan baru di wilayah terbuka.

Sebelumnya, SKK Migas menyatakan tren investasi hulu migas terus meningkat dalam 3 tahun terakhir. Investasi hulu migas pada 2019 tercatat senilai US$ 11,49 miliar, naik dari US$ 10,27 miliar pada 2017. Sedangkan realisasi investasi hulu migas 2019 masih belum mencapai target US$ 14,7 miliar.

(Baca: Lelang Perdana 2020 Blok Migas, ESDM Hidupkan Lagi Skema Cost Recovery)

Reporter: Verda Nano Setiawan