Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif meninjau langsung lokasi pembangunan proyek refinery development master plan (RDMP), kilang RU V Balikpapan, Kalimantan Timur pada Jumat (8/11). Proyek tersebut merupakan salah satu proyek dari empat kilang yang akan ditingkatkan kapasitasnya.
Senior Manager Start Up & Commissioning - RDMP RU V Balikpapan, lbin Ginting mengatakan progress proyek pembangunan Kilang Balikpapan saat ini secara total sudah mencapai sekitar 7,8%. Ia pun mengharapkan pada Juli 2023 Kilang dapat beroperasi. "Pencapaian tersebut sudah melebihi target," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (8/11).
Dalam kunjungannya tersebut Arifin menyampaikan apresiasi dan menekankan pentingnya pemantauan dan pengendalian proyek. Selain itu, dia berharap agar proyek bisa dipercepat paling tidak tiga bulan dengan tetap menjaga keselamatan kerja dan memperhatikan kemampuan karyawan.
(Baca: Progres 3 Proyek Kilang Pertamina, Kilang Balikpapan Mulai Pembangunan)
Dia juga akan mendukung sepenuhnya langkah-langkah dari sektor-sektor yang dibawah Pertamina demi kelancaran proyek-proyek Pertamina. "Saya juga mengingatkan dengan kecepatan target yang dicapai penting untuk diperhatikan, karena sekali kejadian itu setback-nya akan menghasilkan loses yang cukup besar," ujar Arifin.
Lebih lanjut Arifin berharap supaya manajemen Pertamina dapat terus berkomunikasi dan memberikan motivasi kepada kepala-kepala proyek lapangan agar kegiatan di lapangan dapat berjalan dengan baik dan lancar. "Kemudian juga dengan program-program investasi yang masif itu kita bisa memikirkan kemampuan finance juga man power kita," sebut dia.
Sebagai informasi, proyek RDMP Kilang Balikpapan selain akan meningkatkan kapasitas kilang 100.000 barel per hari (BPH) juga akan meningkatkan kualitasi produk BBM dari setara Euro II menjadi setara Euro V.
Proyek dengan nilai investasi US$ 6,5 miliar ini direncanakan akan mulai beroperasi pada Juli 2023. Pada tahap konstruksi, proyek ini diperkirakan akan menyerap sekitar 15.000 tenaga kerja dan sekitar 800 orang pada saat kilang sudah beroperasi.
(Baca: Kembangkan Kilang Balikpapan, Pertamina Jajaki Utang hingga Rp 91 T)