Saat ini, ia menjelaskan, terdapat empat strategi yang dijalankan untuk meningkatkan produksi migas. Pertama, mempertahankan tingkat produksi eksisting yang tinggi di antaranya dengan melakukan reaktivasi sumur yang tidak berproduksi (idle).

Kedua, mengimplementasikan inovasi dan teknologi tepat guna. Ketiga, menerapkan transformasi dari sumber daya hingga menjadi produksi migas dengan percepatan monetisasi. Terakhir, menerapkan strategi enhanced oil recovery (EOR) dan strategi eksplorasi yang intensif.

(Baca: Blok Masela Dimulai, Rasio Penggantian Cadangan Migas Naik 300%)

Pada semester II, Dwi menyebut ada sepuluh proyek hulu migas yang akan mulai beroperasi. Salah satunya, yaitu Terang Sirasun Batur oleh operator Kangean Energi. Ia berharap dengan beroperasinya proyek-proyek tersebut dapat mengganti lapangan-lapangan migas yang sudah mengalami penurunan produksi alamiah (natural decline).

"Diharapkan 2019 akan ada tambahan untuk mengganti yang decline sebesar 13.587 barel minyak per hari (BOPD), dan tambahan 491 juta standar kaki kubik per Hari (MMscfd)," kata Dwi.

Halaman: