Bayan Resources Target Produksi Batu Bara 36 Juta Ton Tahun ini

ANTARA FOTO/WAHDI SETIAWAN
Ilustrasi, Kapal tongkang pembawa batu bara melintasi aliran Sungai Batanghari di Jambi, Jumat (29/3/2019). Bayan Resources menargetkan produksi batu bara mencapai 32 juta hingga 36 juta ton tahun ini.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
20/6/2019, 07.48 WIB

PT Bayan Resources Tbk (BYAN) menargetkan produksi batu bara mencapai 32 juta hingga 36 juta ton tahun ini. Hingga Kuartal I 2019, perusahaan sudah menambang 7,5 juta ton batu bara atau sekitar 23% dari target.

Dari total penambangan selama Kuartal I 2019, sebanyak enam juta ton batu bara diperoleh dari konsesi di Tabang. Sebanyak 0,7 juta ton dari Teguh Sinar Badai dan 0,2 juta ton dari Gunung Bayan. Lalu, masing-masing 0,3 juta ton dari Wahana Baratama Mining dan Perkasa Inakakerta.

Direktur Bayan Resources Jenny Quantero mengatakan, mayoritas penjualan batu bara di perusahaannya untuk keperluan ekspor. Ekspor terbesar ke India, yakni 31% dari total penjualan. Disusul Tiongkok dan Filipina, yang masing-masing sebesar 15%. Sedangkan penjualan di dalam negeri hanya 5% dari total.

(Baca: Harga Batu Bara Turun, Jasa Pertambangan Sulit Dapat Kontrak Baru)

Dari hasil penjualan tersebut, Bayan mampu mengantongi pendapatan US$ 365,4 juta. Namun, pendapatan mereka selama tiga bulan pertama tahun ini turun 10,4% dibanding  periode yang sama tahun lalu, US$ 408 juta. Turunnya pendapatan berdampak pada penurunan laba bersih perusahaan 30,8%, dari US$ 121,8 juta menjadi US$ 84,23 juta.

Jenny menjelaskan, ada beberapa faktor penyebab penurunan pendapatan, yang utama adalah cuaca. "Musim kemarau panjang sehingga mempengaruhi batu bara yang akan dikeluarkan melalui tongkang dari sungai-sungai. Ke depannya bisa di catch up lagi," kata Jenny saat melakukan paparan publik di Jakarta, Rabu (19/6).

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin