Demi Capai Target Produksi, Antam Optimalkan Tambang Tapunopaka

ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman
Ilustrasi, Antam terus optimalkan produksi tambang Tapunopaka
14/5/2019, 22.15 WIB

Pada 2018, Antam mendapatkan rekomendasi ekspor bijih nikel kadar rendah dengan total sebesar 3,68 juta wmt. Terdiri dari 2,7 juta wmt diperoleh pada bulan Maret 2018 serta 980 ribu wmt diperoleh pada November tahun lalu, sejalan dengan proyek pembangunan pabrik feronikel Halmahera Timur.

Untuk feronikel, Antam menargetkan volume produksi u tradisional2019 sebesar 30.280 ton nikel dalam feronikel (TNi), meningkat 21% dibandingkan dengan realisasi produksi tahun lalu sebesar 24.868 TNi. Antam juga menargetkan penjualan feronikel sebesar 30.280 TNi atau meningkat 25% dibandingkan realisasi tahun lalu sebesar 24.135 TNi.

Sementara itu untuk feronikel pada kuartal 1 2019, Antam mencatatkan volume produksi feronikel sebesar 6.531 ton nikel dalam feronikel (TNi), naik 7% dibandingkan capaian produksi kuartal 1 2018 sebesar 6.087 TNi. Volume penjualan feronikel Antam tercatat sebesar 7.122 TNi atau naik sebesar 33% dibandingkan penjualan periode kuartal 1 2018 yang mencapai 5.363 TNi.

Peningkatan volume produksi dan penjualan feronikel sejalan dengan tercapainya stabilitas operasi produksi pabrik feronikel Antam di Pomalaa yang saat ini memiliki kapasitas produksi terpasang hingga 27.000 TNi per tahun. Penjualan feronikel merupakan kontributor terbesar kedua dari total penjualan Antam, dengan kontribusi sebesar Rp 1,23 triliun atau 20% dari total penjualan kuartal 1 2019.

(Baca: Kementerian ESDM Tunda Berikan Izin Tambang Antam di Bahadopi dan Mata)

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan