Anak usaha PT Aneka Tambang Tbk (Antam), yakni PT Gag Nikel menargetkan, produksi nikel di Pulau Gag, Raja Ampat, Papua Barat, bisa mencapai 1,8 juta ton. Target itu meningkat dua kali lipat dari tahun lalu yang hanya 900 ribu ton.
Presiden Direktur PT Gag Nikel Risono mengatakan, peningkatan target ini karena masih tergolong baru dan produksi awal kuartal IV tahun 2018. Penyebab lainnya karena ada pembenahan di alat produksi. “Alat berat tidak hanya fokus untuk kegiatan produksi tapi juga terbagi untuk pembenahan infrastruktur," kata dia, kepada Katadata.co.id, Kamis (31/1).
Penambahan infrastruktur penunjang produksi juga akan terus ditingkatkan. Sehingga, produksi bisa meningkat menjadi 3 juta ton nikel di tahun 2020.
Produksi 3 juta ton itu sejalan dengan kapasitas pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) yang akan dibangun. "Hal ini agar sesuai dengan kebutuhan smelter nantinya," kata dia.
Adapun, komoditas nikel yang diproduksi di wilayah tambang Pulau Gag memiliki kadar Co yang berkualitas. Nikel ini bisa dijadikan sebagai bahan dasar pembuatan batrai lithium.
Gag Nikel yang 100% sahamnya dipegang Antam itu termasuk salah satu perusahaan yang diperbolehkan melakukan aktivitas pertambangan dengan sistem tambang terbuka di dalam kawasan hutan lindung. Ini mengacu Surat Keputusan Presiden No. 41 Tahun 2004.
(Baca: Antam Eksplorasi Dua Wilayah Tambang Nikel Tahun Depan)
Perusahaan ini merupakan salah satu pemegang Kontrak Karya (KK) generasi VII yang ditandatangani oleh Presiden Republik Indonesia tanggal 19 Februari tahun 1998 dengan nomor B.53/Pres/I/1998 Tahun 1998. Adapun luas konsesi tambangnya 13.136 Hektare (Ha).