"Tentu Pertamina akan melakukan effort. Salah satu upayanya apakah datang ke SOMO. Ini untuk mendapatkan alokasi, sehingga bisa ada tambahan," kata dia di Jakarta, Senin (11/12).

Akan tetapi Pertamina memiliki rencana lain. Jika memang Pertamina tidak bisa melobi SOMO, maka perusahaan pelat merah itu berencana menjual jatah minyaknya dari pengelolaan lapangan di Irak ke perusahaan lain.

Sebagai informasi, tahun 2017 Pertamina pernah melakukan tender pengolahan minyak dengan skema CPD untuk minyak mentah asal Irak. Setelah melakukan seleksi (beauty contest) pada Mei 2017 lalu, Pertamina memutuskan untuk memilih Perusahaan Tiongkok, International United Petroleum & Chemicals Co. Ltd (Unipec) untuk mengolah minyak mentah dari Basrah, Irak.

Adapun Pertamina berkontrak dengan Unipec mulai Juli - Desember 2017. Total volume minyak yang dipasok sebanyak enam juta barel.

(Baca: Lelang Pengolahan Minyak Basrah Tunggu Kepastian Produksi dari Irak)

Mantan Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto pernah mengatakan Skema CPD memungkinkan Pertamina memperoleh nilai tambah dari minyak hasil produksi di Irak, Basrah Crude yang belum dapat diproses di kilang dalam negeri. Dengan begitu produk BBM dapat dibawa ke Indonesia dalam rangka mengurangi ketergantungan akan produk minyak impor.

Halaman: