Meski begitu, Pertamina akan membeli sebagian produk olahan kilang seperti bensin, Avtur, dan elpiji. Produk ini nantinya untuk memenuhi dalam negeri. Jika, kebutuhan dalam negeri tercukupi, akan diekspor.

Perjanjian kerangka kerja ini berlaku 12 bulan. Setelah itu dilanjutkan ke studi kelayakan pendanaan (Bankable Feasibility Study).  Studi ini akan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang konfigurasi teknis kilang dan keekonomian proyek serta mengenal risiko-risiko yang dapat diantisipasi sejak dini untuk pelaksanaan proyek yang tepat waktu, sesuai anggaran, pada spesifikasi, pada peraturan, dan mencapai target keekonomian proyek.

(Baca: Konsorsium Oman-Jepang Jadi Mitra Pertamina di Kilang Bontang)

Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Ignatius Tallulembang mengatakan Kilang Bontang akan memiliki kapasitas 300 ribu barel per hari.  Bahan baku kilang ini akan dipasok OOG dan Pertamina. Namun, Pertamina hanya sebesar 20%.

Ignatius mengatakan nilai proyek itu mencapai US$ 10 miliar. Itu sudah termasuk dengan proyek petrokimia. 

Halaman: