Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan setidaknya ada tiga badan usaha yang sudah menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) nonsubsidi mulai pekan ini. Ini seiring dengan turunnya harga minyak dunia.
Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengatakan badan usaha yang menurunkan harga BBM tersebut di antaranya PT AKR Corporindo Tbk, PT Vivo Energy Indonesia, dan Garuda Mas. Penurunan harganya pun berbeda antarbadan usaha.
Harga BBM di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Vivo Energy Indonesia turun hampir Rp 1.000 per liter dari harga sebelumnya. Sementara Garuda Mas harganya turun sekitar Rp 25 per liter dari harga sebelumnya. "Penurunannya bervariasi," kata dia di Jakarta, Senin (3/12).
Adapun untuk badan usaha lain seperti PT Pertamina (Persero), PT Shell Indonesia, dan Total Indonesia, Djoko mengaku tiga badan usaha itu belum menurunkan harga BBM-nya pekan ini. Mereka diberi batas waktu hingga akhir tahun.
Di tempat yang sama, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati membenarkan belum menurunkan harga BBM nonsubsidi pekan ini. Sayang ia belum mau merinci alasan perusahaan pelat merah itu belum menurunkan harga dalam waktu dekat ini. "Nanti saja, itu business decission. Kami akan mengambil keputusan di saat yang tepat," kata dia.
Berdasarkan perhitungan Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fraksi Hanura Inas Nasrullah Zubir mengatakan harga keekonomian Pertamax yang belum memasukkan margin pengusahan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) adalah Rp 7.579 per liter. Adapun harga yang dijual di masyarakat Rp 10.400 per liter.
(Baca: Hitung Ulang Harga BBM di Tengah Anjloknya Harga Minyak Dunia)
Sebelumnya Djoko memang meminta badan usaha penjual BBM nonsubsidi untuk menurunkan BBM-nya. Ini karena pihaknya sudah melakukan pemanggilan sejumlah badan usaha untuk menurunkan harga BBM seperti Pertamina, PT Shell Indonesia, PT Vivo Energy Indonesia, PT AKR, Corporindo, Garuda Mas, dan PT Total Oil Indonesia. "Mereka komitmen untuk turunkan harga mulai pekan depan dan paling telat bulan Januari," kata dia di Jakarta, Rabu (28/11).