Target Serapan Batu Bara Domestik Terancam Tak Tercapai

Donang Wahyu|KATADATA
1/11/2018, 08.36 WIB

Pelaku industri yang tergabung dalam Asosiasi Pertambangan Batu bara Indonesia (APBI) memprediksi kewajiban memasok ke dalam negeri (Domestic Market Obligation/DMO) tahun ini tidak tercapai. Penyebabnya adalah rendahnya pertumbuhan ekonomi.

Direktur Eksekutif APBI Hendra Sinadia mengatakan sampai akhir tahun, DMO hanya 105 hingga 110 juta ton. Padahal, target tahun ini 121 juta ton. “Kelihatannya sulit untuk mencapai target tersebut," kata dia, kepada Katadata.co.id, Rabu (31/10).

Menurut Hendra, target itu sulit tercapai karena berdasarkan data beberapa tahun terakhir serapan domestik masih rendah. Serapan dari PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) juga masih di bawah target, karena pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang molor.

Serapan industri dalam negeri juga tidak terlalu signifikan. “Ini karena lesunya pertumbuhan industri,” ujar Hendra.

Sampai akhir September 2018, penyerapan batu bara untuk domestik baru mencapai 84 juta ton. Perinciannya, 66 juta dipasok ke PT Perusahaan Listrik Nasional (PLN)(Persero) dan 18 juta ke industri lainnya.

PLN juga memprediksi serapan batu bara dalam negeri juga tidak mencapai target tahun ini. Perusahaan pelat merah ini menghitung, serapan batu bara domestik hanya 87 juta ton dari 92 juta ton. “Itu karena pertumbuhan ekonomi yang dibawah target," kata Manajer Senior Satuan Batu Bara PLN, Tri Joko.

(Baca: Tersisa 2 Bulan, Pasokan Batu Bara untuk Domestik di Bawah Target)

Sebelumnya, Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama, Kementerian ESDM Agung Pribadi mengatakan masih ada waktu untuk penyerapan batu bara di dalam negeri agar mencapai target. "Masih ada dua bulan lagi. Kami lihat nanti," kata dia, Selasa (30/10).