PLTA Jatigede Ditargetkan Beroperasi Akhir Tahun 2019

Arief Kamaludin|KATADATA
Alat berat di area Power House proyek PLTA Jatigede di Sumedang, Jawa Barat, Kamis (6/4).
22/10/2018, 12.16 WIB

Tujuan perubahan ini adalah mengantisipasi jumlah debit air yang diperkirakan lebih besar dari yang direncanakan, karena ada banjir tahunan yang terjadi di Kabupaten Sumedang. "Jadi terkait dengan siklus banjir tahunan, itu sebabnya kami ubah desain," kata Ainanto. 

Perubahan ini nantinya akan mempengaruhi nilai investasi. Akan tetapi, jumlah investasi akibat perubahan desain itu masih dihitung. Adapun dengan skema awal, perkiraan investasinya sekitar US$ 82 juta.

Dana proyek tersebut berasal dari APLN dan export credit agency (ECA) Sumitomo Mitsui Banking Corporation. Proyek ini dikerjasamakan oleh kontraktor Synohydro-PP Consortium.

Setelah izin selesai, nantinya pengerjaan pembangunan PLTA ini akan mendatangkan alat-alat pembangkit listrik. PLTA akan menggunakan turbin yang berasal dari Tiongkok.

(Baca: Tarif Listrik Tak Naik Hingga Akhir Tahun)

Listrik PLTA Jatigede berasal dari waduk Jatigede yang berada Kecamatan Tomo dan Kecamatan Jatigede. Nantinya Proyek PLTA ini akan masuk ke sistem kelistrikan Jawa Bali. PLTA Jatigede akan jadi PLTA terbesar ketiga di Jawa Barat, setelah PLTA Jatiluhur, dan PLTA Sanguling. 

Halaman: