PT Pertamina (Persero) terus mengupayakan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Palu dan Donggala, Sulawesi aman, meskipun ada antrean panjang di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Selain itu, perusahaan pelat merah ini menjamin tidak ada kenaikan harga BBM di dua daerah yang terdampak gempa dan tsunami tersebut.
Manager Communication & CSR MOR VII PT Pertamina Roby Hervindo mengatakan BBM di dua daerah tersebut masih normal seperti biasa. "Sesuai dengan harga normal tidak akan naik," kata dia kepada Katadata.co.id, Selasa (2/10).
Jika mengacu website resmi Pertamina, harga BBM jenis Pertalite di Sulawesi Tengah dipatok Rp 8.000 per liter. Sedangkan, Pertamax Rp 9.700 per liter. Adapun, harga Premium Rp 6.500 per liter dan Solar Rp 5.150 per liter.
Roby juga mengupayakan pasokan BBM untuk dua daerah yang terdampak gempa dan tsunami tersebut tidak terganggu. Di sisi lain juga tidak membantah saat ini ada antrean panjang di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Donggala dan Palu.
Atrean itu terjadi karena dari total 55 SPBU, yang dapat beroperasi setelah ada gempa dan tsunami hanya lima. “Wajar terjadi antrian, tapi yang penting pasokannya ada, tersalurkan, dan sudah melayani ke masyarakat," kata Roby, Selasa (2/10).
Suplai BBM kini berasal dari sekeliling Donggala, seperti Toli-Toli dan dan Mautong. Dari Toli-toli ke Donggala jarak tempuhnya 407 kilo meter (km). Sedangkan, jarak dari Mautong ke Donggala 355 km. Masing-masing mengangkut delapan kilo liter (kl) volume BBM.
Sumber pasokan BBM lainnya berasal dari sebelah Timur Donggala, yaitu Poso, dengan jarak 222 km. Kemudian, dari sebelah Selatan Donggala, yaitu Pare-pare, berjarak 662 km. Dari masing-masing daerah tersebut membawa 10 tangki yang berisi 16 kl BBM.
Vice President Corporate Communication Pertamina Adiatma Sardjito mengatakan Pertamina mengirimkan pasokan BBM tambahan lebih dari 400 ribu liter BBM. Bahan bakar ini diberangkatkan dari Terminal BBM Tolitoli, Poso, Donggala, Makassar dan Gorontalo sudah tiba di Palu, tengah malam hari Senin (1/10).
Seluruh pasokan tersebut, terdiri dari lebih dari 380 ribu liter BBM jenis Premium, Pertalite dan Solar, serta lebih dari 30 ribu liter Avtur. Pasokan BBM tersebut untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Palu serta pasokan prioritas untuk rumah sakit, Basarnas, pembangkit listrik.
Pengiriman tersebut menggunakan moda transportasi darat dan udara. Untuk pasokan melalui jalur darat, Pertamina menambah pasokan dengan melakukan alih supply dari Terminal BBM Pertamina yang beroperasi. “Sedangkan melalui moda transportasi udara, sudah dilakukan dua kali pengiriman bahan bakar menggunakan pesawat air tractor” ujar Adiatma.
(Baca: Pertamina Tambah 4.000 Liter Solar ke Palu Pakai Pesawat Air Tractor)
Pesawat air tractor pembawa solar yang dioperasikan Pelita Air membawa Solar dengan kapasitas 4 ribu liter dari Tarakan menuju Palu. Pengiriman menggunakan air tractor sudah dilakukan sejak hari senin tanggal 1 Oktober 2018 dan hari ini telah melakukan pengiriman kedua pada hari ini Selasa 2 Oktober 2018 di Palu. Total penyaluran menggunakan pesawat air tractor sebanyak 8 ribu liter solar.