PT Energi Mega Persada (EMP) Tbk menambah jajaran komisaris dan direksi. Alhasil, perusahaan Grup Bakrie ini memiliki empat jajaran direksi dan lima posisi Komisaris.

Vice President of Investor Relation EMP Herwin Wahyu mengatakan posisi komisaris yang baru dijabat Rudianto Rimbono. Rudianto merupakan mantan pejabat Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Jabatan terakhirnya adalah Deputi Dukungan Bisnis.

Sementara itu, untuk posisi direktur yang baru ditempati Edoardus A. Windoe. “Agenda Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa  yang kelima disetujui 95%,” kata dia di Jakarta, Rabu (27/9).

RUPS tersebut juga menyetujui penetapan gaji dan tunjangan bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris. Anggota direksi dan dewan komisaris secara total menerima Rp 2,55 miliar net per bulan.  

Dengan begitu, susunan direksi adalah sebagai berikut:

1. Presiden Direktur: Imam Pria Agustino

2. Direktur: Amir Balfas

3. Direktur: Syailendra S Bakrie

4. Direktur: Edoardus A Windoe

Adapun, posisi Komisaris yakni:

1. Presiden Komisaris: Saptari Hoedaja

2. Komisaris: Suyitno Patmokusumo

3. Komisaris: Rudianto Rimbono

4. Komisaris Independen: A. Quyum Tjandranegara

5. Komisaris Independen: Gita Rusmida Sjahrir

Herwin mengatakan dalam RUPS tersebut juga mengemukakan penerbitan saham baru (right issue). Setidaknya ada 15 miliar saham baru yang akan diterbitkan.

Tak hanya itu, EMP juga tengah menjajaki tiga calon kreditur baru, untuk mendapatkan dana segar. Ini menjadi salah satu upaya perusahaan itu dalam merestrukturisasi utangnya tahun ini. Adapun total utang masih berkisar US$ 260 juta.

Sementara itu, selama tahun 2017, penjualan dari EMP hanya US$ 316, 9 juta. Itu turun dari capaian tahun 2016 yang bisa US$ 524,5 juta.

Ini karena Blok Offshore North West Java (ONWJ) sudah tidak dikelola perusahaan. “Begitu pemerintah memberikan ONWJ kepada Pertamina Hulu Energi, kami kehilangan pendapatan yang cukup besar dari penjualan," kata Herwin.

Rata-rata produksi minyak selama tahun 2017 hanya 1.617 barel per hari. Tahun 2016 bisa 8.650 barel per hari.

Sedangkan produksi minyak tahun lalu 156 mmscfd. Tahun sebelumnya bisa 201 mmscfd.

(Baca: Perusahaan Bakrie PHK 112 Karyawan di Blok Malacca Strait)

Sekadar informasi, Energi Mega adalah perusahaan yang terkait dengan Grup Bakrie. Dalam laporan keuangan kuartal II-2016, PT Bakrie & Brothers Tbk menyebut Energi Mega sebagai "perusahaan yang berelasi".