PT Pertamina (Persero) menargetkan program produksi tingkat lanjut (Enhanced Oil Recovery/EOR) secara penuh (full scale) di Blok Rokan bisa diterapkan 2024. Ini untuk menopang produksi blok tersebut setelah kontrak berakhir 2021 dan pengelolaannya beralih dari Chevron ke Pertamina.  

Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam mengatakan tahun pertama mengelola Blok Rokan tidak langsung menerapkan teknologi itu. Perusahaan pelat merah ini hanya melakukan pengeboran sumur pengembangan, pengerjaan ulang sumur, dan steam flooding.

Selain itu, di awal pengelolaan Rokan nantinya Pertamina akan mengoptimalkan agar kadar air yang terangkat saat memproduksi minyak (water cut) bisa semakin optimal. "Pertamina itu di tahap awal tidak langsung dengan EOR," kata Syamsu di Jakarta, Selasa (28/8).

EOR itu akan diterapkan di tujuh titik Lapangan Minas. Namun, masih sebatas uji coba dan belum dilakukan penuh. Uji coaba ini untuk mengetahui berapa potensi tambahan minyak yang bisa diperoleh Pertamina dengan memakai EOR.

Syamsu memperkirakan tambahannya sekitar 100 ribu barel per hari (bph). Hasil uji coba itu baru terlihat tahun 2028 setelah dilakukan tahun 2024.

Halaman:
Reporter: Anggita Rezki Amelia