Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah merestui PT Pertamina (Persero) untuk mengakses ruang data (data room) Blok Corridor. Tujuannya untuk mengetahui kondisi blok tersebut sebelum mengajukan penawaran mengelolanya.
Direktur Pembinaan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM Ediar Usman mengatakan data yang bisa diakses Pertamina itu terdiri dari dari data geofisika, infrastruktur, serta data lain yang relevan di Blok Corridor. "Pertamina sudah mengajukan izin dan Ditjen Migas juga sudah memberikan izin pembukaan data," kata dia kepada Katadata.co.id, Senin (6/8).
Menurut Ediar permintaan data migas memang harus melalui Direktorat Jenderal Migas. Ini sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM Nomor 29 Tahun 2017 tentang Perizinan Pada Kegiatan Usaha Migas.
Nantinya Pertamina tinggal berkoordinasi dengan ConocoPhilips sebagai operator Blok Corridor untuk permintaan data yang diinginkan. "Iya, di operator eksisting tentunya mengenai data," kata dia.
Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto pernah mengatakan permohonan Pertamina tersebut sudah diterima oleh direktoratnya. Dengan pengajuan buka data, perusahaan migas pelat merah itu dinilai berminat untuk mengelola blok tersebut.
Blok Corridor saat ini dikelola oleh ConocoPhilips. Perusahaan asal Amerika Serikat itu mulai mengelola blok tersebut sejak 2002 setelah mengakuisisi Gulf Resources. Kontrak Blok Corridor berakhir 19 Desember 2023.
Di blok tersebut, ConocoPhilips memiliki hak kelola 54 % dan menjadi operator. Selain itu, ada porsi PT Pertamina sebesar 10 % dan Repsol Energy 36 %.
Kepemilikan hak kelola Repsol Energy awalnya tidak sebesar itu. Namun setelah membeli hak kelola Talisman Energy Inc senilai US $ 8,3 miliar, perusahaan asal Spanyol itu kini memiliki 36 % dari blok tersebut.
Mengacu data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), selama semester I 2018 produksi siap jual (lifting) gas bumi ConocoPhilips di Blok Corridor mencapai 841 juta kaki kubik per hari (mmscfd) dari target 810 mmscfd. Namun hingga akhir tahun diprediksi hanya 798 mmscfd.
(Baca: Produksi Blok Corridor Berhasil Capai Target)
Ada beberapa lapangan yang beroperasi di blok ini yakni Suban, Sumpal, Dayung, Gelam, Letang, Rawa(Gas), Puyuh, Supat, RebonJaro, Keban, Suban Baru, dan Dangku (minyak). Luas wilayah kerja blok Corridor mencapai 2.360 km persegi.